AFC Kuak 5 Pemain yang Miliki Pengaruh Besar dalam Kemajuan Sepak Bola Indonesia

By Nungki Nugroho, Senin, 4 Mei 2020 | 17:00 WIB
Perayaan gol Bambang Pamungkas saat Indonesia mengalahkan Thailand pada partai fase grup Piala AFF

3. Kurniawan Dwi Yulianto (striker)

Kurniawan Dwi Yulianto adalah senior dari Bambang Pamungkas sejak berada di sekolah sepak bola hingga membela timnas Indonesia.

Saat masih muda, pemain yang akrab disapa Si Kurus ini juga sempat bergabung dengan klub Italia, Sampdoria.

Ia tercatat sebagai pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di UEFA Intertoto Cup bersama FC Luzern.

Setelah itu, Kurniawan berpindah-pindah tim dan seperti gagal menemukan kembali performa terbaiknya.

Presiden Sampdoria kala itu, Paolo Mantovani, pun turut memberikan komentar terkait sosok Kurniawan Yulianto.

"Kurniawan mungkin adalah pemain terkuat dalam sejarah Indonesia. Awalnya, dia melakukan hal-hal yang sangat baik dengan Sampdoria, tetapi kemudian dia memiliki beberapa masalah. Sangat disayangkan karena dia bisa berkembang lebih baik jika terus melakukan yang terbaik," ucap Mantovani dikutip Bolanas dari laman resmi AFC.

Kini, Kurniawan melanjutkan kariernya ke dunia kepelatihan dengan menangani klub Malaysia, Sabah FA.

4. Boaz Solossa (striker)

Boaz Solossa adalah salah satu putra terbaik Papua yang mengharumkan nama baik Indonesia.

Boci sapaan akrab Boaz, dua kali mempersembahkan gelar runner-up Piala AFF pada 2004 dan 2016.

Kariernya sempat menurun akibat cedera ketika membela timnas Indonesia di Piala Asia 2007.

Meski begitu, Boaz Solossa mampu bangkit dan mencatatkan tiga gelar top scorer Liga Indonesia pada 2008/2009, 2010/2011, dan 2013.

Di usianya yang mencapai 34 tahun, Boaz Solossa sudah mencapai senja kariernya.

Akan tetapi, pendukung Persipura Jayapura masih berharap kaptennya tersebut bisa mendulang banyak gol lagi di Liga Indonesia.

5. Firman Utina (gelandang)

Selain pemegang gelar pemain terbaik Piala AFF 2010, Firman Utina juga memenangi empat trofi dengan empat tim berbeda di Indonesia.

Arema FC, Sriwijaya, Persib Bandung, dan Bhayangkara FC telah membuktikan bahwa Firman Utina memiliki pengaruh besar bagi klub yang dibelanya.

Firman utina memutuskan untuk pensiun saat mencapai usia 38 tahun pada 2018 lalu.

Seperti halnya Ponaryo, Firman Utina juga masuk dalam jajaran petinggi APPI.