Nyaris Bawa Timnas Indonesia Juara, Cristian Gonzales Cerita Pengorbanan untuk Jadi WNI

By Nungki Nugroho, Kamis, 20 Agustus 2020 | 18:30 WIB
Aksi selebrasi striker timnas Indonesia, Cristian Gonzales, seusai mencetak gol ke gawang Filipina.

"Pengorbanan saya sangat berat untuk menjadi WNI," kata Gonzales.

"Waktu itu saya bicara dengan istri soal keinginan menjadi WNI. Kemudian kami menerima persyaratan harus 5 tahun berada di Indonesia tidak boleh pulang,"

"Saya terpaksa tidak hadir di Uruguay ketika adik saya meninggal pada 2007. Setelah itu, 2009 giliran kakak saya yang meninggal dan saya tidak bisa hadir," jelas Gonzales.

Pengorbanannya pun terbayar dengan kepercayaan yang diberikan Alfred Riedl yang kala itu menjadi pelatih timnas Indonesia.

Baca Juga: Bakat Seniman di Balik Permainan Lincah Winger Timnas U-19 Indonesia

Tak sampai disitu, wujuh cinta Gonzales kepada Tanah Air pun terbukti ketika membela timnas Indonesia di Piala AFF 2014.

Ia rela tak mendampingi kepergian ayahnya karena harus memperkuat tim Garuda.

Istri El Loco, Eva Gonzales, menilai sikap Gonzales ini perlu menjadi panutan pesepak bola Indonesia.

"Kalau ada yang meledek, kita justru bersyukur karena berarti ada yang memperhatikan Cristian. Memang dia tidak memiliki darah Indonesia, tapi harus jadi panutan,"

"Cristian justru mengabdi untuk Indonesia. Dia sangat mencintai Indonesia. Saat detik-detik terakhir, meski papanya tidak bisa bicara, Beliau meminta Cristian untuk mengharumkan nama Indonesia di Piala AFF," kata Eva dikutip Bolanas dari Tribunnews pada 20 November 2014.

Lewat acara Mata Najwa, Gonzales berharap pengorbanannya untuk sepak bola bisa membanggakan untuk ayahnya.

"Perasaan saya bangga bisa menjadi WNI dan pesepak bola profesional. Karena almarhum ayah saya ingin satu dari enam putranya menjadi pemain sepak bola. Semoga dia bangga di sana melihat saya sekarang," tutur Gonzales.

Sebagaimana dikutip Bolanas dari Transfermarkt, Gonzales saat ini masih berstatus sebagai pemain sepak bola profesional.

Gonzales berstatus tanpa klub setelah tak mendapatkan perpanjangan kontrak dari manajemen PSIM Yogyakarta pada awal tahun ini.