Postur para pemain timnas U-19 yang lebih pendek dari Dinamo Zagreb membuat Shin Tae-Yong mengkreasi skema umpan pendek.
Pada menit ke-4, eksekusi sepak pojok David Maulana diarahkan menyusur tanah ke depan kotak penalti lawan.
Bola menyusur tanah itu dilompati atau di-dummy oleh Witan Sulaeman, sebelum dicocor oleh Brylian Aldama dengan tembakan keras.
Berikutnya pada menit ke-17, eksekusi David Maulana kembali diarahkan pelan ke samping kotak penalti, yang kemudian berujung umpan flick ke Witan Sulaeman.
Witan Sulaeman kemudian melakukan cut inside untuk melepaskan tendangan keras dari dalam kotak penalti.
Pada babak kedua, giliran Brylian Aldama yang memperoleh peluang dari tendangan penjuru yang dieksekusinya sendiri.
Sayangnya, tiga peluang dari tiga sepak pojok di atas tak ada yang membuahkan gol.
Shin Tae-Yong boleh tersenyum bangga atas "pencapaian" minor anak asuhnya itu.
"Permainan semakin stabil dari setiap laga uji coba," ucap Shin sesudah laga.
Kemenangan 1-0 atas Dinamo Zagreb itu menjadi penutup manis bagi perjalanan timnas Indonesia U-19 di Kroasia.