Malah Sibuk Urus Turnamen Preseason, PSSI-PT LIB Seharusnya Tak Perlu Ikut Campur Agenda Pramusim Klub?

By Najmul Ula, Kamis, 26 Mei 2022 | 04:30 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan bersama Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, dan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno saat membahas turnamen Pramusim, Liga 1 hingga Liga 2, pada Selasa (24/5/2022).

Turnamen pramusim itu diikuti hanya empat tim dan digelar dua tahunan di Asia.

Jadi, turnamen pramusim seperti Piala Presiden atau Piala Menpora di Indonesia, di mana seluruh klub berpartisipasi, bisa jadi merupakan satu-satunya di dunia.

Padahal, agenda pramusim seharusnya menjadi domain eksklusif pihak klub agar disusun sesuai kebutuhan sendiri.

Dari aspek teknis, pelatih bisa mematangkan materi pemain dan taktik dengan menggunakan jadwal uji coba berkualitas.

Klub Liga 1 bisa mencontoh Johor Darul Takzim, yang menggelar agenda pramusim di luar negeri agar bisa berjumpa klub-klub elite Asia atau Eropa.

Selama ini, klub-klub Indonesia cenderung menyalahgunakan turnamen pramusim sebagai ajang penghakiman untuk pelatih dan pemain.

Selain itu, Bali United dan Persija Jakarta juga pernah memberikan contoh buruk, yaitu lebih mementingkan Piala Presiden 2018 dibanding Piala AFC.

Bagi PSSI dan PT LIB, waktu yang digunakan untuk menggelar turnamen pramusim seharusnya dipakai untuk menyiapkan kompetisi sesungguhnya.

Baca Juga: Tak Ada Lagi Filosofi Ketinggian, Thomas Doll Ingin Lihat Dulu Apakah Pemain Persija Sanggup Serap Taktik Andalannya

Toh, dengan melepas agenda pramusim kepada klub, PSSI bisa berfokus melakukan pekerjaan lain.

Kompetensi wasit perlu ditingkatkan setelah seringnya insiden blunder, kompetisi usia dini perlu ditambah menjelang Piala Dunia U-20, dan sebagainya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Tutup Mata Tak Panggil Spasojevic Meski Butuh Striker Tajam, Lebih Pilih Talenta Lokal Dimas Drajad