127 Orang Meninggal, Tragedi Kanjuruhan Jadi Insiden Paling Kelam Nomor 2 di Dunia dalam Sejarah Sepak Bola

By Unggul Tan Ngasorake, Minggu, 2 Oktober 2022 | 09:06 WIB
Kerusuhan yang kabarnya menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tak hanya suporter, dua polisi juga dinyatakan meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan

"Dalam kejadian tersebut telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ungkap Nico dilansir dari Kompas.com, Minggu (2/10/2022).

Nico menjelaskan bahwa ada 34 korban yang meninggal dunia di Sadion Kanjuruahan.

Sementara itu, sisanya meninggal dunia di rumah sakit.

Baca Juga: Hasil Liga 1 2022/23 - Adilson Maringa Blunder Sampai Dimarahi Kapten Arema FC, Persebaya Berjaya di Derbi Jatim

Polisi juga mencatat ada 180 orang yang mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit.

Selain itu, sejumlah mobil miliki kepolisan juga rusak berat akibat menjadi sasaran amukan massa. 

Dikutip dari Priceonomics, tragedi Kanjuruhan menjadi nomor dua paling kelam di sejarah sepak bola dunia.

Insiden paling banyak menelan korban jiwa di sepak bola dunia terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru pada 24 Mei 1964 lalu dan menewaskan 328 orang.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, turut menyangkan tragedi Kanjuruhan ini.

"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," kata Iriawan dikutip dari laman resmi PSSI.

"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut."

"Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," sambungnya.

Buntut dari insiden ini, PSSI memutuskan untuk meliburkan semetara kompetisi Liga 1 2022-2023.

Pria yang akrab disapa iwan Bule itu mengatakan Liga 1 akan berhenti selama satu pekan.

"Untuk sementara kompetisi Liga 1 2022/2023 kami hentikan selama satu pekan," pungkasnya.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kalahkan Madura United, Borneo FC Ambil Alih Puncak Klasemen