Korban Jiwa Terus Bertambah, Tragedi Kanjuruhan Dekati Catatan Kelam Pertandingan Sepak Bola Paling Mematikan

By Najmul Ula, Minggu, 2 Oktober 2022 | 21:05 WIB
Kerusuhan yang kabarnya menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Adapun dalam daftar pertandingan sepak bola paling mematikan dalam sejarah, Tragedi Kanjuruhan telah memecahkan rekor 50 tahun terakhir.

Tragedi lain yang telah dilewati Kanjuruhan adalah Bencana Accra Sport Stadium di Ghana pada 2001 yang mencapai 126 orang.

Tragedi Hillsborough di Inggris juga telah dilewati, yaitu 96 orang.

Dilansir dari Price Economics, catatan terburuk sepanjang sejarah terjadi 58 tahun yang lalu, yaitu bencana Estadio Nacional di Peru, yaitu di angka 328 orang.

Tragedi Kanjuruhan harus menjadi titik balik bagi PSSI segenap stakeholder untuk mereformasi penyelenggaraan pertandingan di Indonesia.

Sebagai contoh, tragedi Hillborough di Inggris memunculkan penyelidikan Lord Justice Taylor yang mengungkap kesalahan polisi dan menelurkan rekomendasi penting.

Belajar dari Hillsborough, stadion-stadion di Inggris diwajibkan dipasang kursi dan tak boleh ada pagar.

Stadion yang "all-seated" memudahkan panitia untuk menjual tiket sesuai kapasitas tribun, yang tidak dilakukan pada laga Arema FC vs Persebaya.

Baca Juga: Comeback Usai Absen 1 bulan, Bahasa Tubuh Asnawi Paling 'Tidak Niat' dan Sebabkan Ansan Greeners Dihukum Penalti

Dalam dokumen yang beredar, pihak Arema FC mencetak tiket sebanyak 42 ribu, meski kapasitas stadion cuma 38 ribu.

Jumlah korban jiwa bisa bertambah seturut update terkini dari pihak berwenang. 

Baca Juga: Polisi Terungkap Jadi Penyebab Utama Tragedi Hillsborough, Siapa Bertanggung Jawab atas Bencana Kanjuruhan?