Kronologi Kejatuhan Iwan Bule: Diawali Tragedi Kanjuruhan, Sempat Bersikeras Bertahan, Akhirnya Mengaku Kalah

By Najmul Ula, Minggu, 30 Oktober 2022 | 05:00 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memberikan pernyataan terkait hasil rapat Exco PSSI yang akan segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

14 Oktober - Pukulan Telak TGIPF

Pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta yang dipimpin Mahfud MD untuk menyelesaikan Tragedi Kanjuruhan.

Salah satu kesimpulan laporan TGIPF menyatakan PSSI sebagai lembaga yang tidak profesional dan tidak memahami tanggung jawab sebagai penyelenggara kompetisi.

Rekomendasi TGIPF lainnya, ketum PSSI dan seluruh anggota Exco diminta mundur sebagai pertanggungjawaban moral.

Laporan TGIPF tersebut memberi sinyal bahwa pemerintah tak membela Mochamad Iriawan.

20 Oktober - Diperiksa Kepolisian

Dua hari sebelumnya mangkir dari pemeriksaan dengan dalih bertemu Presiden FIFA, Mochamad Iriawan akhirnya memenuhi panggilan polisi.

Tak mau berbicara di hadapan media untuk menjelaskan statusnya.

24 Oktober - Pemberontakan Dua Klub

Persis Solo dan Persebaya Surabaya menjadi dua klub pertama yang bersikap tegas mengirim surat permohonan Kongres Luar Biasa.

Kaesang Pangarep dan Azrul Ananda memberi pesan bahwa pihak klub tak lagi percaya pada Mochamad Iriawan untuk memimpin PSSI.

28 Oktober - Pernyataan kalah

Berminggu-minggu mempertahankan jabatan, menyadari posisinya tak didukung masyarakat dan tak lagi dilindungi pemerintah, Mochamad Iriawan menyatakan PSSI akan menggelar KLB.

Baca Juga: Iwan Bule Ingin Tetap Menjabat Ketum PSSI Hingga KLB, Ada Skenario Ia Mau Mencalonkan Diri Lagi?