Ulangi Masa Kelam 2015 dan 2020, PT LIB Isyaratkan Liga 1 2022/23 Dibubarkan Jika Tak Dimulai 2 Desember

By Najmul Ula, Rabu, 16 November 2022 | 13:34 WIB
(Dari kiri ke kanan) Munafri Arifuddin, Ferry Paulus, Juni Rachman, dan Sudjarno saat jumpa pers PT LIB (Liga Indonesia Baru) di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, 15 November 2022.

Atasan Ferry, yaitu komisaris utama PT LIB Juni Rachman, bahkan memberi skenario terburuk apabila Liga 1 tak mendapat izin.

Meski tak menyebut kata pembubaran, Juni Rachman mengkhawatirkan Liga 1 tak bisa dilanjutkan.

"Kalau lewat tanggal 2 Desember 2022, itu sudah berat," tutur Juni Rachman.

"Liga 1 2022/23 dilanjutkan pada 2 Desember 2022 saja masa recovery pemain sudah berat (apalagi lewat dari tanggal itu)," tandasnya.

Dengan kata lain, Liga 1 2022/23 bisa dianggap bubar (null and void) ketimbang mengorbankan kesehatan pemain.

Apabila benar Liga 1 harus dihentikan total, maka sejarah berulang bahwa PSSI tak sanggup memutar kompetisi untuk ketiga kalinya dalam kurang dari satu dekade.

Pada 2015, kompetisi QNB League (nama baru Liga Super Indonesia) dihentikan pada pekan ketiga akibat intervensi pemerintah yang berujung sanksi FIFA.

Pada 2020, Liga 1 dihentikan juga pada pekan ketiga akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: TC di Pulau Dewata Jelang Piala AFF 2022, Timnas Indonesia akan Pinjam Markas Bali United

Dalam dua kesempatan tersebut, perlu waktu lama untuk menggulirkan kompetisi resmi yang diakui AFC dan FIFA.

Pasca sanksi FIFA, kompetisi baru digelar pada 2017 dengan nama baru "Liga 1", alias dua tahun sejak QNB League disetop.

Pasca pandemi, kompetisi dihelat dengan tajuk Liga 1 2022/23, atau 1,5 tahun sejak pandemi Covid-19 melanda.

Saat ini, belum diketahui kapan Liga 1 dapat dimulai andai musim ini yang sudah berlangsung 11 pekan dianggap hangus.

Baca Juga: Bek JDT Dikartu Merah, Saddil Ramdani Jadi Alasan Sabah FC Optimis Tatap Leg Kedua Semifinal Piala Malaysia