"Anda sebaiknya bertanya apakah saya senang dengan lima menit tambahan waktu," ujar Doll kepada wartawan (13/12/2022).
"Apakah itu cukup ketika setiap dua menit lawan tergeletak di lapangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Doll juga terpaksa menjelaskan aturan advantage karena wasit Agus Fauzan Arifin tak memahami itu.
Hal tersebut cukup menyedihkan karena wasit Liga 1 seharusnya update dengan aturan terkini laws of the game, mengingat aturan advantage memang belum dikenal luas.
"Kita memiliki situasi serangan balik dan kita bisa menuju gawang (PSIS) tapi wasit memberikan kartu kuning untuk lawan," jelas Doll.
"Dia bisa menunggu sampai serangan selesai kemudian setelah itu baru memberi kartu kuning, bukan menghentikan permainan," jelasnya lebih detail.
Aturan advantage memang membuat tim yang dilanggar tak mendapat peluit pelanggaran, karena bola open play dianggap lebih menguntungkan.
Dalam situasi itu, hukuman kepada lawan berupa kartu kuning dapat ditunda hingga permainan berhenti.
Baca Juga: Diapit Persib dan Persija, Persita Pesta Gol ke gawang RANS Nusantara FC
Situasi pelatih asing mengajari aturan sepak bola di atas menggambarkan rendahnya kualitas wasit Liga 1 Indonesia.
Pada pekan ini saja, terdapat geger keputusan gol onside yang dianulir di laga Persikabo 1973, Bali United dan Borneo FC, hingga penalti yang tak diberikan kepada Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Indonesia Bakal Punya Pemain di K-League 1, Asnawi Mangkualam Siap Digaji Berapa Pun Demi Naik Kasta