Klub Liga 2 Jerman Bisa Makin Kesengsem, Ramadhan Sananta Menggila Setelah Balik Membela PSM di Liga 1

By Najmul Ula, Sabtu, 14 Januari 2023 | 19:42 WIB
Pemain timnas Indonesia, Ramadhan Sananta selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Brunei Darussalam dalam laga kedua Grup A Piala AFF 2022 di Kuala Lumpur Stadium, Malaysia

Pelatih Bernardo Tavares langsung mempercayai Ramadhan sebagai starter pada laga pertama di putaran kedua Liga 1 melawan PSS di depan tribun kosong Stadion BJ Habibie.

Striker berusia 20 tahun itu mencetak dua gol dengan berkelas, yang menandakan potensi besar sebagai striker utama timnas Indonesia di masa depan.

Pada gol pertama saat laga baru berusia dua menit, Ramadhan menggiring bola dari depan area teknik pelatih untuk mengajak lari bek PSS yang mengawalnya.

Ramadhan dengan telak mengungguli kecepatan sang musuh dan dapat menaklukkan Ega Rizky yang terlihat tak berani mengadang karena baru sembuh dari cedera.

Pada gol kedua, Ramadhan melakukan finishing simpel yang membutuhkan ketenangan tinggi saat menyambut cutback Rizky Eka Pratama.

Dengan dua gol tersebut, klub Bundesliga 2 Jerman yang dikabarkan meminatinya, St Pauli, bisa semakin kesengsem pada bursa transfer Januari ini.

"Rumor menyebutkan bahwa FCSP tertarik untuk mendatangkan Ramadhan Sananta dari pimpinan Liga Indonesia PSM Makassar," demikian cuitan @meckerecke (11/1/2023).

"Pemain berusia 20 tahun ini dianggap sebagai talenta terbaik di negaranya, penyerang setinggi 182 cm itu mencetak tiga gol dalam sembilan pertandingan musim ini," lanjutnya.

Baca Juga: Liga 2 Dibubarkan dan Liga 1 Tanpa Degradasi, Aksi Terakhir PSSI Rezim Iwan Bule Dikecam Banyak Kalangan

Cuitan @meckerecke itu harus diperbarui, mengingat Ramadhan kini menorehkan total lima gol di Liga 1 2022/23.

Agen Gabriel Budi telah meminta publik untuk membiarkan Ramadhan berkembang di PSM, tetapi dengan lesatan terbarunya itu, ia bisa benar-benar menjadi pemain abroad berikutnya.

Baca Juga: Ada Seruan STYOut Jelang Piala Asia, Suara Sumbu Pendek yang Tidak Belajar dari Momen Kepergian Luis Milla