Singo Edan sempat mencuri peluang lewat Dedik Setiawan dalam situasi one-on-one, tetapi tendangannya terlalu lemah sehingga bisa diblok kaki kiper.
Di sisi lain PSIS boleh jadi perlu mempermanenkan M Ridwan atau segera merekrut pelatih baru, mengingat tim ini terlihat bermain tanpa rencana di lini depan.
Talenta Taisei Marukawa dan Carlos Fortes terbuang sia-sia jika bola tak bisa dialirkan ke depan, seperti yang terjadi pada babak pertama.
Pada babak kedua, situasi yang sama masih melanda, bahkan lebih parah karena Taisei Marukawa ditarik keluar.
Pemain pengganti Ridho Syuhada masih terlalu muda untuk mengemban tugas kreatif sendirian, terlihat saat tak memaksakan mendribel dalam situasi tiga lawan satu.
Di sisi lain, Arema FC juga tak bisa memanfaatkan kegamangan tuan rumah dengan penampilan yang sama datarnya.
Usaha terbaik cuma dilepaskan Arkhan Fikri, yang tendangan melengkungnya bisa ditepis Adi Satryo.
Saat semua orang mengira laga ini akan berakhir seri, PSIS dapat memecah kebuntuan dengan upaya sensasional Riyan Ardiyansyah.