Sabah FC diharapkan dapat meneruskan tren positif musim lalu, saat mereka menantang Johor Darul Takzim hingga pekan-pekan terakhir.
Amri Yahyah dan kawan-kawan pada akhirnya duduk di peringkat ketiga dan memenangi tiket ke Piala AFC.
Adapun Saddil Ramdani menjadi salah satu dari hanya dua pemain asing yang dipertahankan, selain Park Tae-su.
Bagi Saddil dan seluruh pemain Sabah FC, musim ini bakal lebih berat ketimbang musim lalu karena dua hal.
Pertama, Liga Super Malaysia melakukan penambahan klub, dari 12 tim pada musim lalu menjadi 18 tim pada musim ini.
Sayangnya dua klub tak memenuhi kriteria finansial (alasan yang tidak familiar di Liga 1 Indonesia) dan dua klub menarik diri, sehingga tinggal tersisa 14 tim.
Penambahan tim tersebut membuat jumlah pertandingan Liga Super Malaysia membengkak dan akan membuat pemain mudah didera kelelahan.
Kemewahan cuma bertanding 22 kali pada musim lalu tak akan lagi didapat, karena musim ini jumlah pertandingan adalah 26.
Baca Juga: Shayne Pattynama Resmi Jadi WNI, Pertahanan Timnas Indonesia Semakin Kokoh untuk Piala Asia 2023
Kedua, Sabah FC bakal berpartisipasi di Piala AFC 2022/23 yang kembali ke format lama.
Dalam dua musim terakhir, Piala AFC cuma melangsungkan single round robin di fase grup, yang berarti tiap tim cuma melakoni tiga laga.
Namun memasuki musim ini, Piala AFC akan kembali menerapkan double round robin di fase grup, sehingga tiap tim bakal menjalani enam laga.
Enam laga fase grup Piala AFC 2023/24 di sela-sela putaran kedua Liga Super Malaysia bakal menjadi ujian berat bagi Terengganu FC dan Sabah FC.
Patut dinantikan apakah Saddil dapat meneruskan performa yang membuatnya dilirik klub Eropa dengan agenda neraka musim ini.
Baca Juga: Shayne Pattynama Resmi WNI, Pratama Arhan Bakal Berganti Posisi Seperti Theerathon Bunmathan?