Pada musim ini, Riko sejatinya mengawali kompetisi dengan terancam tergusur dari jajaran starter.
Pelatih Thomas Doll terlihat lebih mempercayai penyerang muda Ginanjar Wahyu untuk melengkapi duet Hanno Behrens dan Michael Krmencik di lini depan.
Riko pun harus menjadi cadangan di sejumlah laga pramusim, serta laga pembuka Liga 1 melawan Bali United.
Namun Thomas Doll harus berpaling pada Riko setelah berbagai percobaan di awal musim tak membuahkan hasil.
Ginanjar Wahyu masih hijau sehingga tak bisa tampil konsisten, juga ia lebih sering dipanggil timnas Indonesia U-20 yang melahap TC jangka panjang.
Selain itu, Hanno Behrens dan Michael Krmencik juga bergantian absen karena cedera ataupun sakit.
Riko yang kini berusia 31 tahun membayar kepercayaan itu dengan torehan mengagumkan dalam perjalanan Persija memburu titel Liga 1.
Persija baru menjalani 29 pertandingan, tetapi Riko sudah mencatatkan tiga gol dan enam assist, torehan terbaik di antara pemain lokal Persija.
Shin Tae-yong pun tak ragu memanggil sang winger, setelah sama sekali tak meliriknya sejak melatih timnas Indonesia pada 2020.
Caps terakhir Riko untuk timnas Indonesia dicatat pada 15 Oktober 2019, saat Garuda dibantai Vietnam dengan skor 1-3 di Bali.
Itu adalah salah satu dari cuma sembilan caps Riko untuk timnas Indonesia yang merentang hanya pada 2018 hingga 2019.
3,5 tahun setelah caps terakhirnya itu, Riko bisa memenangi caps kesepuluh, apabila dimainkan pada laga kontra Burundi pekan depan.
Hanya saja sang winger mungil harus menghadapi persaingan ketat di lini depan timnas, melawan winger berusia lebih muda.
Dalam 28 pemain terpanggil, para winger memiliki usia lebih muda dari Riko, yaitu Egy Maulana Vikri (22 tahun), Saddil Ramdani (24), Yakob Sayuri (25), hingga Witan Sulaeman (21).
Baca Juga: Kabar Gembira, Teco Lebih Sering Turunkan Pemain Muda Sejak Bali United Menyerah Gagal Juara