Selain aksi defensif buruk, Rio juga tak memiliki kepercayaan diri untuk berperan dalam aspek ofensif.
Dengan kata lain, sektor kanan pertahanan Indonesia seakan "mati" pada laga malam itu.
Shin Tae-yong kemudian kapok memainkan Rio, dan lebih memilih menaruh Rachmat Irianto ketika Asnawi tak bisa tampil.
Setahun berselang, Rio beruntung mendapatkan dukungan penuh di Persija yang dibesut pelatih top Thomas Doll.
Oleh Thomas Doll, Rio bermain dalam posisi baru sebagai right wingback, atau bek sayap kanan dalam formasi tiga bek.
Dalam posisi itu, Rio menangguk 2.050 menit main dalam 30 pertandingan, serta mencetak satu gol dan dua assist.
Berkat kontribusi maksimal Rio di sayap kanan, Persija mengamankan posisi runner-up Liga 1 di belakang PSM Makassar.
PT LIB kemudian menganugerahi gelar pemain muda terbaik Liga 1 2022/23 kepada Rio, mengalahkan nama tenar seperti Marselino Ferdinan.
Baca Juga: PSSI Sesumbar Punya Kejutan untuk FIFA Matchday, Shin Tae-yong Ingatkan Jangan Omong Doang
Pemuda asal Banjarnegara itu kini berada dalam kepercayaan diri tertinggi saat kembali dipanggil timnas Indonesia U-22 besutan Indra Sjafri.
"Alhamdulillah saya bisa bergabung kembali bersama timnas U-22," ujar Rio di kanal Youtube PSSI (18/4/2023).
"Apa yang pelatih terapkan saat latihan akan kita jalankan saat ada uji coba internal pada game besok (hari ini -Red)."
"Agar pelatih tahu siapa yang akan dibawa ke Kamboja nanti," tandasnya.
Rio harus bersaing dengan Bagas Kaffa dan Fajar Fathurrahman untuk merebut pos bek kanan timnas Indonesia U-22.