Masalah Pertama Bojan Hodak di Persib: Tiada Kompetisi Selain Liga 1, Malaysia Tawarkan Lebih Banyak Piala

By Najmul Ula, Rabu, 26 Juli 2023 | 13:52 WIB
Pelatih PSM Bojan Hodak saat sesi konferensi pers di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Rabu (21/1/2020).

Lantaran Johor Darul Takzim begitu berkuasa di Liga Super Malaysia, klub-klub lain cuma mengandalkan ajang piala untuk mengincar prestasi.

Setiap musimnya, paling tidak terdapat tiga turnamen (selain liga) bagi klub Malaysia, yaitu Piala Malaysia (setara Carabao Cup), Piala FA Malaysia (setara FA Cup), dan Piala Super Malaysia (setara Community Shield).

Itu belum termasuk ajang kontinental seperti Piala AFC atau Liga Champions Asia.

Dari turnamen-turnamen itulah Hodak dapat menjelma sebagai pelatih jenius.

Semasa menangani Kelantan FC pada 2012-2013, ia membawa klub itu menjuarai Piala FA (dua kali) dan Piala Malaysia.

Masih ada capaian sekali runner-up Piala Malaysia, juga sekali runner-up Piala Super Malaysia.

Kemudian pada 2,5 tahun terakhir bersama Kuala Lumpur City FC, Hodak terus menunjukkan diri sebagai pelatih spesialis turnamen.

Kuala Lumpur City FC diantarkan meraih titel Piala Malaysia 2021, mengalahkan Johor Darul Takzim di babak final.

Baca Juga: Persebaya 'Kurang Smooth' Alirkan Bola, Bukti Belum Ada Pengganti Sepadan Marselino Ferdinan

Yang lebih luar biasa, pekan lalu ia memimpin klub itu di final Piala FA Malaysia, juga final Piala AFC 2022!

Sayangnya, Hodak tak akan menjumpai sistem kompetisi yang sama di Indonesia, lantaran PSSI irit menggelar turnamen.

Hanya ada kompetisi liga (Liga 1 dan Liga 2), tanpa ada pelengkap Piala Indonesia.

Terakhir kali Piala Indonesia digelar pada 2018/19, saat PSM merebut titel dan Hodak memimpin pada tahun berikutnya di Piala AFC.

Jadi, tak ada cara lain bagi Hodak untuk mengesankan Bobotoh dengan performa trengginas di Liga 1.

Baca Juga: Chanathip Songkrasin yang Masyhur Itu Merasa Gagal di Jepang, Respek buat Pratama Arhan di Tokyo Verdy