Ketiga pemain itu berturut-turut melahap 13, 14, dan 15 pertandingan bersama klub Oranye pada putaran pertama.
Adapun tiga pemain asing lain, Jelle Goselink, Felipe Cadenazzi, dan Win Naing Tun, hanya berstatus pemain pelengkap.
Jelle Goselink bahkan hanya mengumpulkan 247 menit dalam delapan laga, disusul Win Naing Tun dengan 471 menit, dan Cadenazzi dengann 760 menit.
Bisa disimpulkan, Huistra bisa menciptakan pasukan terkuat Liga 1 hanya berbekal pemain lokal.
Harus diakui terdapat sebuah privilege bagi Borneo memiliki Stefano Lilipaly, pemain "lokal" yang membawa kualitas Liga Belanda.
Ke depan, sosok anyar jebolan Liga Belanda akan menambah kekuatan Borneo, yaitu Wiljan Pluim.
Melihat kontribusi Pluim kepada PSM Makassar dalam tujuh musim terakhir, aman untuk dikatakan ia akan membawa pengaruh lebih besar kepada Borneo ketimbang tiga pemain asing terakhir di atas.
Secara posisi, Pluim kemungkinan akan menggantikan peran Goselink, yang boleh jadi akan dicoret.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Magis Ciro Alves-David Da Silva, Persib Tembus Dua Besar dengan Bantai PSS
Pelatih Huistra juga sudah menyanjung Pluim sebagai pemain cerdas yang bisa mempengaruhi pertandingan tanpa banyak berlari.
"Dia masih sangat muda, dia masih penuh energi, masih ambisius," sanjung Huistra di laman resmi PT LIB.
"Jika kamu pemain cerdas, kamu tidak harus berlari cepat, kamu bisa memainkan bola dengan berbagai cara."
"Jika kamu pintar, maka kamu bisa bermain sangat lama, dan kamu tidak butuh berlari banyak, saya rasa kuncinya adalah kecerdasan," terangnya.
Gelar juara paruh musim sanggup direngkuh Borneo, siapa yang tahu juara akhir musim akan didapat dengan jasa Wiljan Pluim.
Baca Juga: Baru 6 Pekan Pimpin Persebaya, Josep Gombau Resmi Dilengserkan dari Kursi Pelatih