Wajah pemain berusia 32 tahun itu tampak sangat gusar hingga berlanjut di bangku cadangan.
Mengamati pemandangan itu, Guardiola lantas mendatangi bangku cadangan untuk mengajak De Bruyne diskusi.
Kontrol Pertandingan
Pelatih berkepala plontos itu menjelaskan kepadanya tentang keputusan melakukan pergantian pemain.
Meski begitu, mantan bintang Wolfsburg tersebut tetap tidak terima dan tampak merajuk.
Guardiola tidak marah menerima sikap pemainnya itu, justru menyukai caranya.
Menurutnya, insiden itu tidak menimbulkan dampak negatif apa pun.
"Saya suka itu. Jika De Bruyne tak puas, tak masalah. Tapi sekarang dia sudah gembira," jelas Guardiola.
"Apa yang bisa saya bilang tentang De Bruyne? De Bruyne pemain penting dan Man City membutuhkannya."
"Namun, setelah kebobolan, kami tidak lagi mengontrol permainan dan harus melakukan sesuatu untuk meraih kembali keseimbangan," imbuh Guardiola.
Selama tampil di lapangan melawan Liverpool itu, De Bruyne memiliki sentuhan bola 34 kali, umpan 64 persen akurat dengan tiga di antaranya key pass, mencetak dua peluang emas dan satu tembakan on target.
Guardiola menegaskan, pergantian De Bruyne dengan Kovacic adalah keputusan tepat karena gelandang Kroasia itu terbukti bisa membantu Man City meningkatkan kontrol.
Pelatih asal Spanyol itu menambahkan, De Bruyne akan kembali memiliki kesempatan untuk membuktikan diri pada pertandingan berikutnya melawan Newcastle United di perempat final Piala FA, 16 Maret mendatang.
Dengan hasil imbang Liverpool versus Man City ini, puncak klasemen Liga Inggris berganti penghuni.
Arsenal naik ke peringkat teratas dengan 64 poin, sama seperti perolehan angka Liverpool, berkat kemenangan 2-1 atas Brentford yang digelar sebelumnya.
The Gunners unggul selisih gol 46 berbanding 39, sehingga berhak menguasai pucuk tabel.
City di posisi ketiga dengan 63 poin.
Masih ada 10 pertandingan Liga Inggris lagi, persaingan ketiga klub papan atas itu akan makin seru dan panas.