Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Di Tengah Kehancuran Timnas Malaysia, Bos FAM Dituntut Klarifikasi Gaji Ratusan Juta

By Taufik Batubara, Senin, 8 April 2024 | 08:35 WIB
Presiden Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) Hamidin Amin sedang menghadapi tuduhan serius soal gaji.

FAM sudah mempertimbangkan untuk melaporkan penuduhnya ke polisi, tapi belum dilakukan.

Harus Transparan

Analis olahraga Malaysia Datuk Pekan Ramli percaya, tak ada yang salah bagi seorang presiden asosiasi olahraga nasional menerima gaji bulanan.

Meski demikian, Pekan menegaskan harus ada transparansi terkait remunerasi, setidaknya di internal asosiasi.

"Asosiasi olahraga di Malaysia biasanya merupakan organisasi nirlaba, jadi gagasan bahwa presiden menerima gaji mungkin terasa asing bagi kami," ungkap Pekan, sebagaimana dikutip BolaNas.com dari New Straits Times.

"Tetapi di luar negeri hal itu cukup lumrah dan tidak ada salahnya di era modern ini. Kita harus menerima perubahan jika ingin maju," tandasnya.

Dia menambahkan, "Namun, saya menilai harus ada transparansi mengenai remunerasi yang diterima presiden. Kalau tidak dipublikasikan, minimal rekan-rekan pengurus presiden harus diberi tahu berapa saja remunerasi yang diterimanya."

Pekan mengingatkan itu untuk menghindari konflik di dalam asosiasi dan olahraga.

Sebab, dengan transparansi, masyarakat tidak kaget ketika mengetahuinya.

"Beberapa asosiasi mungkin tidak menyatakannya (remunerasi) sebagai gaji, tapi bisa dalam bentuk tunjangan atau tunjangan lainnya."

Baca Juga: Tak Sebanding dengan Shin Tae-yong, Pelatih Timnas Malaysia Diambang Pemecatan

Pekan melanjutkan, presiden federasi yang menerima gaji harus memberikan kepemimpinan yang setara dengan apa yang mereka peroleh kepada asosiasinya.

"Ketika seorang presiden menerima gaji, seringkali hal itu dianggap sebagai tanda bahwa asosiasi tersebut berfungsi sebagai badan usaha yang dapat menghasilkan pendapatan besar," sindirnya.

Jadi, Pekan meminta Hamidin untuk menunjukkan kelayakan gajinya dan memberikan kepemimpinan yang memungkinkan asosiasi untuk berkembang.

"Hal ini seharusnya tidak terjadi ketika presiden menerima gaji yang besar. Mereka harus membuktikan diri mereka layak," tegas Pekan.

Hamidin menjadi sorotan setelah muncul surat yang menuduh FAM melakukan berbagai kesalahan menjadi viral.

Surat tersebut menyatakan bahwa Hamidin menerima gaji bulanan sebesar 90.000 ringgit Malaysia, belum termasuk tunjangan dari Konfederasi Sepak Bola Asia dan FIFA.

Hal itu membuat marah para penggemar sepak bola Malaysia karena FAM gagal meningkatkan standar kompetisi M-League dan tim nasional, yang kini terpuruk dalam ranking FIFA.

Saat ditanya pekan lalu, Hamidin enggan membeberkan gaji sebenarnya karena alasan pribadi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P