Liga Klub Asean Ditunda, Bali United dan Persebaya Tak Lagi Terbebani

Mukhammad Najmul Ula - Kamis, 2 April 2020 | 16:20 WIB
Logo Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
AFF
Logo Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF).

BOLANAS.COM - Bali United dan Persebaya Surabaya seharusnya mewakili Indonesia di Kejuaraan Antar Klub Asia Tenggara 2020 yang kini ditunda hingga 2021 akibat pandemi Covid-19.

Otoritas sepak bola Asia Tenggara (AFF) sedianya akan menggulirkan edisi inagurasi ASEAN Club Championship (ACC) pada musim 2020.

Kejuaraan antar klub Asia Tenggara tersebut sebelumnya pernah bergulir pada 2003 dan 2005, dengan format kompetisi yang berbeda.

Pada edisi 2020, sebanyak 12 klub dari sembilan negara anggota AFF akan berterung dengan format setengah kompetisi.

Baca Juga: Status Bintang Tak Menjadi Jaminan Bermain Bagi 2 Bintang Persib Ini

Terdapat empat negara yang otomatis mengirimkan dua wakil yaitu Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia.

Adapun dua negara yang hanya mendapat jatah satu wakil adalah Singapura dan Myanmar.

Sementara itu, sisa empat slot diperebutkan melalui fase kualifikasi oleh perwakilan empat negara antara lain Filipina, Kamboja, Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam.

Masing-masing klub akan melakoni setidaknya 10 laga fase grup yang sedianya akan bergulir pada pertengahan tahun 2020.

Baca Juga: Status Bintang Tak Menjadi Jaminan Bermain Bagi 2 Bintang Persib Ini

Akan tetapi, pandemi Covid-19 yang menjangkiti negara-negara Asia Tenggara membuat AFF memutuskan menunda penyelenggaraan ACC hingga 2021.

Dua wakil Indonesia yang ditentukan PSSI yaitu Bali United dan Persebaya Surabaya (Juara dan runner-up Shopee Liga 1 2019) pun tak jadi memerah keringat.

"Menurut saya, memang sekarang bisa dikatakan pencegahan dan menghindari terinfeksi virus corona lebih penting daripada sepak bola," ucap pelatih Persebaya, Aji Santoso, seperti dikutip Bolanas dari Tribun Jatim.

Dengan dipindahnya ACC ke kalender 2021, Serdadu Tridatu dan Bajul Ijo jadi memiliki waktu lebih longgar seandainya kompetisi sepak bola musim 2020 memang akan bergulir kembali.

Saat ini, PSSI memberi dua pilihan kemungkinan terkait kelangsungan kompetisi setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Jika Indonesia sudah "sembuh" dari pandemi Covid-19 pada 29 Mei 2020, maka Shopee Liga 1 2020 akan bergulir lagi pada Juli 2020.

Sebaliknya, apabila pandemi Covid-19 terus melanda melebih tenggat 29 Mei 2020, kompetisi sepak bola di Indonesia musim 2020 akan dihentikan permanen.

Apabila keadaan segera membaik dan skenario pertama akan digulirkan, maka Bali United dan Persebaya Surabaya jelas akan diuntungkan, karena PT Liga Indonesia Baru tentu akan memadatkan jadwal Shopee Liga 1 2020 agar bisa tuntas sebelum kalender berganti.

Baca Juga: Tak Dilirik Timnas, Striker Persija Ini Ingin Tunjukkan Kualitasnya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Bhayangkara FC menyerahkan proses hukum yang harus dijalani Saddil Ramdani kepada Polres Kendari. Saddil Ramdani sebelumnya diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap salah satu pemuda di Kendari, Sulawesi Tenggara. "Kami menyerahkan proses hukum kepada Polres Kendari," kata manajer Bhayangkara FC, I Nyoman Yogi Hermawan. Bhayangkara FC tengah mencari informasi lebih dalam terkait permasalahan hukum yang menimpa pemain timnas Indonesia tersebut. Salah satu info yang didapat, masalah tersebut terjadi di antara keluarga besar Saddil Ramdani. Eks pemain Persela Lamongan itu saat ini sedang dibayangi sanksi dari Bhayangkara FC. Menurut pasal 12 poin 2.A dalam kontrak pemain Bhayangkara FC, kontrak Saddil Ramdani bersama tim milik Kepolisian Republik Indonesia itu bisa berakhir jika ia terjerat hukum pidana. "Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ucap pria berpangkat AKBP tersebut. Selengkapnya bisa lihat di website BolaSport.com #BhayangkaraFC #TheGuardian #SaddilRamdani #ShopeeLiga12020 #Gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : TribunJatim.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.