Soal Suksesor Ratu Tisha, Presiden Madura United Ingin Ada Seleksi Ketat

Mukhammad Najmul Ula - Sabtu, 18 April 2020 | 14:56 WIB
Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi, menginginkan proses seleksi ketat untuk mencari pengganti Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.
TribunJakarta/Wahyu Septiana
Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi, menginginkan proses seleksi ketat untuk mencari pengganti Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jenderal PSSI.

BOLANAS.COM - Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, berharap agar PSSI melakukan seleksi ketat bagi calon sekretaris jenderal pengganti Ratu Tisha.

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, mengusulkan pada PSSI untuk melakukan seleksi ketat berjenjang untuk mengisi posisi sekretaris jenderal.

Posisi Sekretaris Jenderal PSSI memang sedang lowong seturut pengunduran diri Ratu Tisha Destria.

Ratu Tisha memang secara mengejutkan mengundurkan diri jabatan Sekretaris Jenderal PSSI pada Senin (13/4/2020) lalu.

Baca Juga: Ratu Tisha Mundur, Exco PSSI Singgung Nama Calon Plt Sekjen PSSI

Ratu Tisha sebelumnya identik dengan jabatan Sekjen PSSI sejak mulai menjabat pada 17 Juli 2017.

Ia dianggap telah membawa perubahan di tubuh federasi sepak bola Indonesia.

Berbagai torehan positif selama berkecimpung di PSSI membuat siapa pun suksesor Ratu Tisha akan mendapat tugas yang tak ringan.

Achsanul Qosasi pun sepakat bahwa posisi sekretaris jenderal tidak boleh diisi sembarang orang.

Baca Juga: Juru Taktik Timnas Kroasia Sanjung Kemajuan Sepak Bola Indonesia

"Sekjen itu jantungnya organisasi, dia harus paham administrasi, memahami program, memiliki leadership, jaringan yang baik dengan pemerintah, dan jaringan internasional yang bagus," ucap Achsanul.

"Sekjen bukan orang suruhan yang hanya diminta menyenangkan atasan," tambahnya lagi, seperti dikutip Bolanas.com dari Kompas.com.

Oleh karena itu, Achsanul ingin pengganti Ratu Tisha diseleksi terlebih dahulu oleh PSSI.

"Saya hanya mengusulkan kepada PSSI agar dalam mencari calon sekjen, PSSI harus menjalankan proses yang sama seperti saat pemilihan Ratu Tisha," ujarnya.

"Saat itu, prosesnya berjenjang dengan TPA melalui pansel (panitia seleksi), independen, dan profesional, sehingga memakan waktu tiga bulan," sambungnya.

Pemilihan sekjen pada 2017 silam memang berlangsung ketat dengan lima tahapan seleksi.

Tahapan pertama dan kedua ialah pendaftran yang dilanjutkan uji psikotes yang dilakukan Dinas Psikologi Angkatan Darat.

Tahapan tiga berupa tes kesehatan.

Tahapan keempat dan kelima dilakukan dengan tes kecakapan berupa dua materi, yaitu leaderless group discussion dan wawancara langsung denggn Exco PSSI.

Saat itu, Ratu Tisha nilai menjadi yang terbaik dari keseluruhan kandidat.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Shin Tae-Yong Belum Tahu Gajinya Akan Dipotong


Editor : Mukhammad Najmul Ula
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.