BOLANAS.COM - Eks gelandang Persib Bandung, Michael Essien, mengungkapkan pengalamannya selama berada di Indonesia kepada media Rusia.

Persib Bandung memiliki kenangan tersendiri bagi gelandang asal Ghana Michael Essien.

Bergabung pada awal musim 2017, Michael Essien menjelma sebagai gelandang petarung di lini tengah Persib Bandung.

Gelar marquee player disematkan kepada eks pemain Chelsea tersebut.

Sayang, penampilan Essien tak sebanding dengan julukan yang tertanam pada dirinya.

Mantan pemain timnas Ghana itu hanya mampu menorehkan lima gol dari 29 pertandingan bersama Maung Bandung.

Baca Juga: Kisruh di Antara Petinggi PSSI, Ini Komentar dari Menpora

Kariernya di Persib pun tidak berlangsung lama setelah didepak manajemen pada awal 2018.

Sempat menganggur selama setahun, Essien kemudian hijrah ke Azerbaijan dengan membela FK Sabail.

Sebagaimana tertera pada laman transfermarkt, kontrak Essien bersama FK Sabail akan berakhir pada 31 Mei 2020.

Belum lama ini, pemain berusia 37 tahun itu menceritakan pengalamannya selama berada di Bandung.

Menurutnya, Bandung adalah kota yang begitu padat hingga berimbas pada macetnya lalu lintas.

Kondisi tersebut sangat jauh berbeda dengan tempat di mana Essien saat ini tinggal, Baku.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Gol Perdana dari Bintang Muda Persib Bandung

Pernyataan tersebut terlontar dari Essien tatkala diwawancarai oleh media asal Rusia, Sportbox.

"Tidak ada kemacetan lalu lintas di Baku sama sekali dan ini berbeda saat beberapa tahun yang lalu saya bermain di Indonesia, situasi lalu lintas 20 kali lebih buruk," kata Michael Essien.

Wajar saja, secara kepadatan penduduk Bandung jauh di atas Azerbaijan.

Kota Bandung memiliki kepadatan lebih dari 14 ribu penduduk per kilometer persegi. Sedangkan di Azerbaijan hanya sekitar 2.140 penduduk per kilometer persegi.

Sejauh ini, Michael Essien belum mampu mencetak satu gol pun dari 14 penampilannya bersama Sabail di Liga Azerbaijan.