Masih SMA, Andritany Sempat Mendapat Cambukan saat Jadi Kiper Darurat Sriwijaya FC

Mukhammad Najmul Ula - Senin, 4 Mei 2020 | 12:46 WIB
Kiper andalan Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa sedang latihan jelang laga Persija Jakarta vs Geylang Internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (24/2/2020)
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Kiper andalan Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa sedang latihan jelang laga Persija Jakarta vs Geylang Internasional di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (24/2/2020)

BOLANAS.COM - Andritany Ardhiyasa mengisahkan momen ketika dirinya yang masih SMA direkrut secara darurat oleh Sriwijaya FC untuk menggantikan tiga kiper senior.

Andritany Ardhiyasa saat ini dikenal sebagai salah satu kiper terbaik Indonesia.

Dengan koleksi satu gelar Liga 1 dan ban kapten Persija Jakarta melingkar di lengannya, tak heran jika ia didapuk sebagai kiper utama tim nasional Indonesia.

Permulaan karier Andritany Ardhiyasa sendiri bisa dikatakan "terbantu" oleh krisis kiper yang melanda Sriwijaya FC pada 2008/09.

Kala itu, Sriwijaya FC yang baru meraih double winner (mengawinkan gelar Liga Indonesia dan Piala Indonesia) kehabisan stok di posisi penjaga gawang.

Baca Juga: Gaji dan Kontrak Pemain Persib Aman Meski Terdampak Covid-19, Walau Ada Pengecualian

Krisis tersebut dimulai dengan cedera yang menimpa kiper utama Sriwijaya FC saat itu, Ferry Rotinsulu.

Ferry Rotinsulu yang saat itu langganan timnas tersebut mengalami cedera lutut dalam sesi latihan pada Februari 2009.

Nahasnya, sang deputi Dede Sulaiman pun mengalami cedera.

Dede Sulaiman, kiper yang kini berseragam Perspiura Jayapura, mengalami cedera engkel pada awal Maret 2009.

Satu-satunya kiper senior tersisa, Aprianto, malah mengalami cedera patah kaki saat bermain di Liga Champions Asia tak lama kemudian.

Baca Juga: Mengoleksi Banyak Jersey, Seragam Burnley Paling Istimewa di Mata Gelandang Persebaya

Pelatih Sriwijaya FC saat itu, Rahmad Darmawan, mengambil langkah berani dengan mendatangkan Andritany Ardhiyasa.

Kala itu, Andritany hanyalah siswa SMA yang punya catatan bagus di sepak bola junior.

Ia sempat menjadi penjaga gawang terbaik dalam sebuah Kejuaraan Pelajar Asia pada 2007, saat Indonesia menjadi runner-up di belakang Korea Selatan.

Kisah seorang "bocah" yang kaget dengan sepak bola level tertinggi Indonesia tersebut dikisahkan oleh Andritany sendiri di blog pribadinya.

Saat itu, Andritany baru membaca berita di Tabloid BOLA bahwa Sriwijaya FC mengalami krisis kiper.

Pada hari itu juga ia mendapat panggilan untuk terbang ke Palembang menjalani trial selama tiga hari bersama skuad utama Sriwijaya FC.

Baca Juga: Tak Seperti di Malaysia, Pelatih Fisik Arema FC Betah di Indonesia Berkat Keluarga

Sukses menjalani trial, Andritany yang waktu itu masih berusia 17 tahun langsung menandantangani kontrak profesional.

Andritany mengingat, ia sempat kesulitan mempelajari metode latihan Sriwijaya FC, yang dihuni pemain-pemain terbaik di Liga Indonesia seperti Zah Rahan, Keith Kayamba Gumbs, hingga Charis Yulianto.

"Saya tidak bisa mengikuti metode latihan koordinasi tangga, dan sontak ketika itu juga menjadi bahan tertawaan para senior," kisahnya.

"Saya menjadi malu dan membuat saya tidak percaya diri," akunya.

Belum cukup dengan momen tersebut, Andritany kembali mengalami kesusahan saat menjalani latihan di Stadion Jakabaring yang terguyur hujan.

Lantaran ia kebobolan banyak gol dalam sebuah gim internal, sempat ada pemain senior yang terdengar menggeram, "Pemain terbaik apa ini!"

"Seketika saya kaget mendengar kata itu, seandainya ditanya bagaimana perasaan saya saat itu, tidak bisa lagi saya ungkapkan dengan kata-kata," ungkap Andritany.

Andritany, yang saat ini sudah berusia 28 tahun, lantas mengenang kata-kata tersebut sebagai cambuk yang membuatnya bisa memperoleh karier seperti sekarang.

"Sampai akhirnya saya berpikir, kata-kata itu menjadi cambuk motivasi untuk keberhasilan saya," tandasnya.

Baca Juga: Pemain Persebaya yang Berpuasa Akan Mendapat Porsi Latihan Istimewa Selama Ramadan


Editor : Mukhammad Najmul Ula
Sumber : andritany26.blogspot.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.