Dua Syarat Utama bagi Pemain Indonesia Agar Bisa Bermain di Eropa

Nungki Nugroho - Rabu, 6 Mei 2020 | 11:07 WIB
Gelandang asal Indonesia, Evan Dimas, tiba di markas Espanyol di Barcelona, Rabu (3/2/2016).
Gelandang asal Indonesia, Evan Dimas, tiba di markas Espanyol di Barcelona, Rabu (3/2/2016).

BOLANAS.COM - Agen ternama asal Indonesia, Gabriel Budi, mengungkap dua faktor harus dimiliki pemain lokal untuk bisa bermain di Eropa.

Bermain di Eropa sudah menjadi impian para pesepak bola Indonesia sejak masih muda.

Dari ribuan pemain di Indonesia, hanya segelintir yang bisa menembus pasar Eropa.

Gabriel Budi, agen sepak bola asal Indonesia, memberikan pendapatnya terkait fenomena tersebut.

Sebagai seorang agen, Gabriel Budi juga harus jeli dalam melakukan scouting pemain.

Baca Juga: Polemik Subsidi untuk Klub Liga 1 dan Liga 2 2020, PT LIB Kelimpungan!

Tak heran jika dia kemudian memiliki wawasan luas terkait persepakbolaan Eropa.

Menurutnya, bukanlah hal sulit bagi pemain Indonesia untuk menembus pasar Eropa.

Pria asal Surabaya itu beranggapan bahwa setiap pemain hanya perlu memiliki instrumen wajib dalam bermain bola.

"Faktor utamanya dari segi kualitas dan mentalitas," ucap Gabriel Budi dikutip Bolanas dari Kompas.com.

"Jadi, kalau main di luar harus bisa mempunyai mentalitas yang kuat. Di sana memang mau bekerja keras dan berdedikasi," ujarnya menambahkan.

Gabriel Budi, agensi pemain Indobola Mandiri.
Gabriel Budi, agensi pemain Indobola Mandiri.

Apalagi, pemain Indonesia nantinya berstatus sebagai pemain asing ketika di Eropa.

Otomatis mereka harus memiliki kualitas yang lebih baik dari pemain-pemain lokal di sana.

"Dari segi permainan harus lebih spesial, jadi kalau permainannya tanggung ya sulit untuk bersaing. Karena kan harus bersaing dengan dengan pemain lain dari negara lain," kata Gabriel Budi.

"Selain itu, pemain Indonesia kan jadi pemain asing di sana, jadi harus lebih baik dari mereka dari segi kualitas," jelasnya.

Baca Juga: Mantan Bomber Persib Jadi Dalang Karier Jeblok Legenda Liverpool

Tak hanya itu, pemain Indonesia juga dituntut memiliki mental yang kuat dan mudah beradaptasi.

"Dari segi mentalitas mereka juga harus cepat adaptasi, baik budaya dan juga tim. Jadi yang menentukan kualitas dan mentalitas," tuturnya mengakhiri.

Egy Maulana Vikri menunjukkan logo PayTren di Jersey Lechia Gdansk musim 2019-2020.
INSTAGRAM.COM/LECHIA_GDANSK
Egy Maulana Vikri menunjukkan logo PayTren di Jersey Lechia Gdansk musim 2019-2020.

Sebagai contoh, saat ini ada dua pemain muda Indonesia yang meniti karier di Eropa yakni Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk, Polandia) dan Witan Sulaiman (Radnik Surdulica, Serbia).

Keduanya masih kesulitan untuk menembus skuad utama di tim masing-masing.

Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa mereka tak lain hanya menjadi daya tarik pasar Asia bagi klubnya.

Padahal secara teknik dan kualitas, kedua pemain ini terbilang jempolan selama membela timnas Indonesia

Beberapa tahun lalu sempat muncul nama Evan Dimas Darmono yang bergabung dengan Espanyol.

Akan tetapi karena kesulitan adaptasi, Evan kemudian tidak mendapatkan kontrak dari manajemen kontestan La Liga tersebut.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Kompas.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.