Malaysia Umumkan Satu Pemain Naturalisasi Baru, Mimpi Buruk bagi Timnas Indonesia?

Nungki Nugroho - Jumat, 8 Mei 2020 | 17:00 WIB
Pemain Melaka United, Liridon Krasniqi.
MELAKAUNITED.MY
Pemain Melaka United, Liridon Krasniqi.

BOLANAS.COM - Malaysia kembali menambah daftar pemain naturalisasi setelah Liridon Krasniqi mendapatkan pengakuan dari FIFA.

Malaysia kembali sukses melakukan naturalisasi kepada satu pemain asing mereka.

Liridon Krasniqi merupakan pemain asing kedua yang berhasil dinaturalisasi oleh federasi sepak bola Malaysia (FAM).

Sebelumnya, FAM telah sukses mendorong Mohamadou Sumareh untuk memiliki paspor Malaysia.

Status naturalisasi Sumareh dan Krasniqi berbeda dengan pemain lain yang memiliki darah keturunan Malaysia seperti Matthew Davies, Brendan Gan atau Corbin-Ong.

Pemain asal Gambia itu turut membela timnas Malaysia dalam gelaran Piala AFF 2018 dan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Baca Juga: Saingi Son Heung-min, Bambang Pamungkas Masuk dalam 9 Pahlawan Sepak Bola Asia

Sebagaimana dikutip Bolanas dari media Malaysia, Harian Metro, keberhasilan naturalisasi turut membuat pendukung Kedah FA.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh juru bicara komunitas pendukung Kedah FA (HKFC), Mohd Faizal Hafizi Nadzri.

Menurutnya, kehadiran Liridon Krasniqi memberi optimisme bagi pendukung timnas Malaysia.

"Sebagai penggemar Liridon, kami berharap dapat melihat permainannya yang menarik setelah memperoleh kewarganegaraan Malaysia 3 Februari lalu dan kami kira ia mungkin akan menjadi opsi baru dalam skuad Tan Cheng Hoe," ucap Faizal.

Sebagai pemain asing terbaik Malaysia 2016, Liridon Krasniqi bisa menembus timnas Malaysia dengan mudah.

"Liridon adalah anak didik Tan Cheng Hoe sejak lama dan pastinya komunikasi antara keduanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Kami yakin hal tersebut memperlancar strategi yang akan disusun timnas Malaysia,"

"Liridon cerdas dalam memanfaatkan peluang dan mencetak gol. Itu yang membuatnya menonjol bersama Kedah FA," ujar Faizal menambahkan.

Baca Juga: Singkirkan Bukit Jalil, SUGBK Resmi Jadi Stadion Terfavorit Asia Tenggara Versi AFC

Pemain timnas Malaysia, Mahamadou Sumareh (tengah) di antara tiga pesepak bola timnas UEA pada laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 11 September 2019.
TWITTER.COM/FAM_MALAYSIA
Pemain timnas Malaysia, Mahamadou Sumareh (tengah) di antara tiga pesepak bola timnas UEA pada laga putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 11 September 2019.

Kesuksesan Liridon di Liga Malaysia sudah terlihat bersama Kedah FA.

Berbagai gelar telah dipersembahkannya bersama Kedah seperti juara Liga Perdana 2015, juara Piala Malaysia 2016, juara Piala FA 2017, dan juara Piala Sultan Haji Ahmad Shah 2017.

Perlu diketahui, peran pemain naturalisasi dalam skuad Harimau Malaya sangat besar ketika bersua timnas Indonesia.

Pada kualifikasi Piala Dunia tahun lalu, Indonesia dipermalukan oleh Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Sempat unggul 2-1 pada babak pertama, Indonesia akhirnya dipaksa menyerah 3-2 pada 5 September 2019.

Sumareh menjadi pahlawan bagi Malaysia dengan membukukan dua gol pada menit ke-36 dan 90+6'.

Mimpi Buruk Timnas Indonesia

Tidak menutup kemungkinan, Liridon Krasniqi bisa menjadi mimpi buruk timnas Indonesia berikutnya ketika bersua Malaysia di Piala AFF nanti.

Menurut rencana, ajang bergengsi di Asia Tenggara itu akan digelar pada 23 November 2020.

Namun, turnamen ini terancam diundur menyusul pandemi Covid-19 yang melanda Asia Tenggara.

Seluruh kompetisi di Asia Tenggara pun dihentikan tak terkecuali Liga 1 2020 yang ditunda hingga 29 Mei.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : harianmetro.com.my
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.