Simon McMenemy Sebut Satu Grup Dengan Malaysia Jadi Awal Mimpi Buruknya di Timnas Indonesia

Unggul Tan Ngasorake - Sabtu, 6 Juni 2020 | 15:21 WIB
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, dalam konferensi pers jelang laga melawan timnas UEA, Rabu (9/10/2019)
Media Officers PSSI
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, dalam konferensi pers jelang laga melawan timnas UEA, Rabu (9/10/2019)

BOLANAS.COM - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Simon Mcmenemy, merasa berada satu grup dengan Malaysia di kulifikasi Piala Dunia adalah hal yang buruk.

Simon Mcmenemy mengungkapkan bahwa momen pengundian grup kualifikasi Piala Dunia adalah awal mimpi buruknya.

Hasil drawing mengharuskan Indonesia satu grup dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

UEA menjadi satu-satunya negara di luar ASEAN yang tergabung dalam grup tersebut.

Hadir langsung dalam acara drawing tersebut, Simon mengaku kecewa ketika mengetahui berada satu grup dengan Malaysia.

Baca Juga: Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2022 Diumumkan, Debut Shin Tae-Yong di Timnas Indonesia Akhirnya Diketahui

Hal tersebut diceritakan oleh Simon saat sedang berbincang bersama Bayu Eka Sari di kanal YouTube Bangbes.

Pelatih asal Skotlandia itu menceritakan bahwa usai drawing dirinya langsung curhat kepada istrinya.

"Saat undian keluar, saya bilang ke istri saya bahwa ini merupakan hasil yang berat," ungkap Simon.

Simon menyebut penilaian dari pekerjaannya seketika berubah usai pembagian grup tersebut.

Menurut Simon, masyarakat Indonesia menjadi lebih berekspetasi untuk bisa lolos kualifikasi Piala Dunia.

Baca Juga: Berhasil Tangani Covid-19, Vietnam Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Piala AFF 2020

"Masyarakat mengira bahwa lawan kita adalah tim di ASEAN yang sudah pernah di kalahkan oleh Timnas Indonesia di masa lalu," ujar Simon.

Ekspetasi masyarakat tersebut dinilai Simon justru membuat beban tim semakin berat.

Mantan pelatih Filipina itu menilai Timnas Indonesia tidak memiliki cukup persiapan untuk bersaing di kualifikasi Piala Dunia.

Juru taktik berusia 42 tahun itu menjelaskan bahwa target dirinya saat diminta PSSI menangani Timnas Indonesia adalah membawa tim juara di Piala AFF 2020.

Namun, situasi jadi memburuk kala Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan dari lima laga di kualifikasi Piala Dunia.

"Penilaian yang harusnya untuk Piala AFF 2020 malah diukur dari hasil di kualifikasi (Piala Dunia)," ucapnya.

Setelah lima kekalahan tersebut tekanan publik untuk mendepak Simon pun semakin kuat.

Pada akhirnya PSSI pun memecat Simon Mcmenemy dari jabatannya dan menggantinya dengan Shin Tae-yong.

Baca Juga: Kasus Pemain Berjualan Kelapa Muda dapat Sorotan Dunia, FIFPro: Kebijakan PSSI Skandal


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : YouTube
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.