Tiga Tim Tolak Kelanjutan Liga 1 2020, Ini Alasannya

Unggul Tan Ngasorake - Kamis, 2 Juli 2020 | 15:38 WIB
Ilustrasi berita Liga 1 2020.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Ilustrasi berita Liga 1 2020.

BOLANAS.COM - Tiga tim peserta Liga 1 2020 telah resmi menyatakan keberatan untuk melanjutkan kembali kompetisi musim ini.

PSSI melalui Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/53VI/2020 telah menetapkan kompetisi akan kembali bergulir bulan Oktober mendatang.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi pun menyambut baik SK tersebut.

Namun, SK tersebut justru tidak mendapat respon positif dari tiga klub peserta Liga 1 2020.

Tiga klub tersebut adalah Barito putera, Persebaya Surabaya, dan Persik Kediri.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Ambil Alih Persiapan Piala Dunia U-20 2021

Ketiga tim tersebut kompak merasa kondisi saat ini belum kondusif untuk menggelar pertandingan.

Melanjutkan kompetisi di tengah pandemi COVID-19 dianggap terlalu beresiko.

Presiden Persebaya, Azrul Ananda, menyatakan bahwa sebenarnya timnya menghormati keputusan dari PSSI.

Hanya saja, saat ini Persebaya menilai keadaan masih cukup riskan.

"Di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan," kata Azrul dilansir Bolanas.com dari laman resmi Persebaya.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh CEO Barito Putera, Hasnuryadi.

CEO klub berjuluk Laskar Antasari itu ingin seandainya Liga 1 tetap berlanjut, nantinya akan ada jaminan keselamatan untuk semua pihak yang terlibat.

"Prinsip kami adalah mencegah lebih baik daripada harus mengobati. Karena risiko cukup besar," ucap Hasnuryadi.

Baca Juga: Robert Alberts Ingin Pemain Persib Jadi Contoh bagi Masyarakat soal Protokol Covid-19

Sementara itu, Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafaqih, mengaku khawatir apabila kompetisi kembali berlanjut.

Menurutnya, saat ini tidak semua daerah sudah bisa dinyatakan aman untuk menggelar sebuah pertandingan.

Terlebih saat ini provinsi Jawa Timur yang merupakan daerah asal Persik masih menjadi salah satu wilayah dengan angka penyebaran yang cukup tinggi.

"Kompetisi di tengah pandemi sangat beresiko," ujar Abdul.

"Apalagi pandemi Covid-19 di Indonesia belum tampak melandai. Jangkan melandai, titik puncaknya saja belum selesai," pungkasnya.

Baca Juga: Angin Segar untuk Indonesia, Thailand Kemungkinan Akan Pincang di Piala AFF 2020

 


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Berbagai Sumber
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.