Urung Terbang ke Indonesia, Ini Sikap Gelandang Asing Persebaya Terkait Kelanjutan Liga 1 2020

Nungki Nugroho - Senin, 27 Juli 2020 | 19:04 WIB
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Arema FC pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.
PERSEBAYA.ID
Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Arema FC pada semifinal Piala Gubernur Jatim 2020.

BOLANAS.COM - Gelandang asing Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, meminta jaminan kepada manajemen dan federasi sepak bola Indonesia terkait kelanjutan Liga 1 2020.

Mahmoud Eid mengaku telah mendengar kabar dari Persebaya Surabaya terkait kelanjutan Liga 1 2020.

Seperti diketahui, manajemen Persebaya menerima surat dari PSSI terkait digelarnya kembali Liga 1 pada Oktober 2020.

Meski begitu, Persebaya masih enggan memberikan keputusan untuk melanjutkan kompetisi.

Baca Juga: Terganjal Aturan, Nasib Pemain Asing Arema FC Belum Jelas

Hal ini tak lain karena kondisi pandemi Covid-19 yang masih rawan di Indonesia.

Mahmoud Eid sejatinya merasa senang mendengar kabar soal kelanjutan Liga 1 2020.

Namun, dirinya mengaku akan mendukung penuh keputusan yang diambil oleh manajemen Persebaya.

"Jujur saya senang mendengar kabar tersebut, tetapi saya menunggu instruksi lebih lanjut dari manajemen," kata Mahmoud Eid dikutip Bolanas dari laman resmi Persebaya.

"Saya juga menghormati apapun sikap yang diambil oleh manajemen nantinya," ucap Mahmoud menambahkan.

Saat ini gelandang Persebaya itu masih berada di kediamannya di Swedia.

Mahmoud mengungkapkan bahwa ia sudah tidak sabar untuk kembali ke Surabaya.

Baca Juga: Tak Ingin Kehilangan Daya Tarik, Liga 1 Akan Tiru Bundesliga Jerman

Hanya saja, Kota Pahlawan masih dalam status darurat pandemi Covid-19.

Ia hanya berharap federasi ataupun penanggungjawab kompetisi bisa memberi jaminan terhadap keselamatan pemain.

"Saya siap kembali ke Surabaya karena saya masih terikat kontrak, tetapi jika liga kembali digulirkan para pemegang tanggung jawab harus bisa memastikan keselamatan kami saat latihan atau pertandingan," jelas Mahmoud.

Tak hanya di Indonesia pandemi Covid-19 juga menjalar di seluruh negeri, termasuk di Swedia

Menurut Mahmoud, kondisi di Swedia lebih terkendali daripada di Indonesia.

Pemerintah Swedia telah memberikan izin penyelenggaraan kompetisi dengan syarat tanpa dihadiri penonton.

"Di Swedia situasi lebih terkendali, ini tidak terlepas dari peran serta pemerintah dan masyarakat yang sadar akan bahaya penyakit ini sehingga kami jadi disiplin protokol kesehatan,"

"Liga di sini juga sudah berjalan tetapi tanpa dihadiri penonton. Dengan begitu membuat kondisi menjadi lebih berat bagi semua pihak yang terlibat dalam sepak bola," tuturnya mengakhiri.

Selain Persebaya, tiga tim lain juga menolak kelanjutan Liga 1 2020 yaitu Barito Putera, Persik Kediri, dan Persita Tangerang.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Persebaya.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.