Sejarah Hari Ini - Diwarnai Kejadian Kontroversial, Timnas Indonesia Raih Gelar Juara Piala Kemerdekaan

Unggul Tan Ngasorake - Sabtu, 29 Agustus 2020 | 10:51 WIB
Skuad timnas Indonesia pada laga tandang kontra timnas Uni Emirat Arab (UEA), di Stadion Al Maktoum, Kamis (10/10/2019).
PSSI
Skuad timnas Indonesia pada laga tandang kontra timnas Uni Emirat Arab (UEA), di Stadion Al Maktoum, Kamis (10/10/2019).

BOLANAS.COM - Tepat hari ini, 29 Agustus, 12 tahun yang lalu timnas Indonesia berhasil menjuarai ajang Piala Kemerdekaan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Tak banyak yang mengingat kapan terakhir kali timnas Indonesia menjuarai sebuah turnamen.

Piala Kemerdekaan 2008 adalah trofi terakhir yang bisa diraih oleh timnas Indonesia sejauh ini.

Namun, ironisnya ajang tersebut dikenang sebagai salah satu turnamen yang cukup kontroversial.

Turnamen Piala Kemerdekaan sejatinya adalah turnamen yang sering diadakan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Pada tahun 2008 lalu PSSI kembali mengadakan tradisi menggelar Piala Kemerdekaan yang sebelumnya sempat terhenti.

Saat itu ada enam peserta yang bersedia tampil di Piala Kemerdekaan.

Baca Juga: PSSI Siapkan Tiga Negara Sebagai Lokasi TC Timnas U-19 Indonesia Berikutnya

Mereka adalah timnas Indonesia, timnas Indonesia U-21, Libya U-23, Myanmar, Kamboja, dan Brunei Darussalam.

Timnas Indonesia pun berhasil menang mudah di penyisihan grup dan masuk ke babak semifinal.

Di babak tersebut, timnas Indonesia sudah ditunggu oleh juniornya yaitu timnas U-21.

Gol tunggal dari Ponaryo Astaman berhasil mengantarkan timnas Indonesia senior melaju ke babak final.

Bertemu Libya U-23 di partai final, timnas Indonesia mendapat dukungan penuh dari puluhan ribu suporter yang memadati Stadion GBK.

Baca Juga: TC Timnas U-16 Indonesia Bulan Agustus Berakhir, Rapor Positif di Laga Uji Coba

Libya U-23 berhasil membuat para suporter Indonesia terdiam setelah mencetak gol di menit ke-14.

Skor 0-1 untuk keunggulan Libya U-23 bertahan hingga turun minum.

Kejadian kontroversial pun terjadi pada babak kedua.

Timnas Libya U-23 tak kunjung kembali masuk ke lapangan.

Akhirnya wasit pun memutuskan timnas Indonesia menang walk out (WO) atas Libya U-23 dengan skor akhir 3-1.

Alasan Libya U-23 memilih WO dari pertandingan tersebut adalah karena mereka menerima tindakan kekerasan.

Pelatih Libya U-23, Gamal Adeen Abu Nowara, mengaku mendapatkan pukulan dari salah satu ofisial timnas Indonesia.

Orang yang dimaksud adalah pelatih kiper timnas Indonesia, Sudarno.

Terlepas dari semua kontroversi tersebut, ini adalah trofi pertama untuk timnas Indonesia sejak SEA Games 1991.

Baca Juga: Sudah Surati AFC, Nadeo Argawinata Ingin Bali United Jadi Tuan Rumah Piala AFC


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : Berbagai Sumber
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.