BOLANAS.COM - Dibalik geliat transfer pemain yang dilakukan oleh PSMS Medan, rupanya ada hukuman yang diabaikan oleh tim peserta Liga 2 2020 itu.

Diketahui saat ini PSMS Medan masih harus menjalani hukuman yang diberikan oleh National Dispute Resolution Chamber (NDRC) atau badan penyelesaian sengketa nasional.

Sebelumnya, NDRC telah mengeluarkan hukuman larangan transfer bagi PSMS Medan, Perserang Banten, PSKC Cimahi, dan Kalteng Putra.

Kelima klub tersebut mendapat hukuman karena masih memiliki tunggakan gaji pemain.

Namun, pada kenyataannya kelima tim tersebut masih bebas melakukan aktivitas transfer pemain.

Baca Juga: Tatap Lanjutan Liga 1 2020, Persebaya Datangkan Dua Pemain Baru

Atas dasar itu, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) melayangkan protes kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

General Manager APPI, Ponaryo Astaman, menilai kelima tim tersebut sudah terbukti bersalah dan harus mematuhi hukuman mereka.

Untuk itu Ponaryo berharap PT LIB bisa bertindak tegas kepada klub yang mengabaikan hukuman tersebut.

"Kami ingatkan keputusan NDRC itu harus dieksekusi sekarang ini," kata Ponaryo dilansir Bolanas dari BolaSport.com.

Baca Juga: Tak Ada Waktu untuk Santai, Shin Tae-yong Sebut Timnas U-19 Indonesia Akan Latihan 3 kali Sehari

Ponaryo menjelaskan bahwa selama klub-klub tersebut belum melunasi tunggakan gaji, mereka dilarang untuk beraktivitas di bursa transfer.

"Kalau belum lunas sanksinya kan tidak boleh melakukan registrasi ataupun transfer pemain selama tiga periode," ujarnya.

Seperti diketahui, menjelang kick off Liga 2 2020 PSMS Medan terlihat sangat aktif dalam berburu pemain.

Pemain-pemain dari tim Liga 1 seperti Ferdinand Sinaga, Paolo Sitanggang, dan Hanis Sagara berhasil didatangkan oleh manajemen PSMS Medan.

Baca Juga: Waktu Kick Off Tinggal Sisa Satu Bulan, Persib Tagih Jadwal Resmi ke PT LIB