Trauma Covid-19, Barito Putera Terapkan Sanksi untuk Pemain yang Langgar Protokol Kesehatan

Nungki Nugroho - Sabtu, 26 September 2020 | 17:32 WIB
Logo Barito Putera.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Logo Barito Putera.

BOLANAS.COM - Manajemen Barito Putera menerapkan sanksi tegas untuk pemainnya yang melanggar aturan protokol kesehatan selama Extraordinary Liga 1 2020.

Barito Putera tak ingin mengulangi kasus yang menimpa Yunan Helmi dalam lanjutan Liga 1 2020 nanti.

Asisten pelatih Barito Putera itu baru diketahui terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.

Namun, manajemen Barito Putera telah memastikan bahwa Yunan Helmi sudah sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Kontrak Segera Berakhir, Evan Dimas Bicara Soal Masa Depannya Bersama Persija

Hal ini sebagaimana dikutip Bolanas dari laman resmi Barito Putera pada 14 April 2020.

"Hasil tes beliau (Yunan Helmi) negatif, dua kali kami melakukan swab dan hasilnya terbukti negatif, Beliau sudah boleh pulang," ucap dokter klub, Rey Adi Wirawan.

Guna membentengi ofisial klub dari Covid-19, manajemen Barito Putera akan menerapkan sanksi tegas bagi pemain yang melanggar protokol kesehatan.

CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman, menyatakan pihaknya tengah menyusun aturan secara tertulis untuk pelanggar protokol kesehatan.

"Segera dibuat (Aturan tertulis mengenai protokol kesehatan)," kata Hasnuryadi.

"Menurut saya seharusnya perlu ada hukuman kalau mereka tidak melaksanakan itu, supaya mereka lebih hati-hati lagi," tambahnya.

Hasnuryadi menegaskan bahwa aturan itu tidak akan memberatkan pemain karena sebelumnya telah berkomitmen untuk melanjutkan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covi-19.

Menurutnya, kejadian yang menimpa Yunan Helmi bisa menjadi peringatan bagi Barito Putera.

Baca Juga: Eks Winger Persebaya: Arema FC Tidak Bisa Dianggap Sepele!

CEO  Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman (kiri) saat memperkenalkan Djadjang Nurdjaman (kanan) sebagai pelatih baru timnya.
DOK. LIGA-INDONESIA.ID
CEO Barito Putera, Hasnuryadi Sulaiman (kiri) saat memperkenalkan Djadjang Nurdjaman (kanan) sebagai pelatih baru timnya.

Beberapa pemain dan staf pelatih juga merasa trauma dengan Covid-19 yang dialami Yunan Helmi.

"Saya pikir kejadian coach Yunan adalah pengalaman yang sangat berarti sehingga membuat kami lebih hati-hati," papar Hasnur.

"Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa pemain sebelum ke Yogyakarta, mereka seolah seperti trauma dan sangat ketakutan," tutur Hasnur.

Bahkan, beberapa pemain memilih tidak ikut bermain jika itu bisa dilakukan.

Namun mereka terlanjur terikat kontrak sehingga mau tidak mau harus bermain di Liga 1 2020.

Barito Putera telah memutuskan untuk bermarkas di Yogyakarta dalam lanjutan Liga 1 2020.

Skuad beraliaskan Laskar Antasari akan menghadapi PSIS Semarang pada pekan keempat Liga 1 2020 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada 2 Oktober 2020.


Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.