Terlanjur di Yogyakarta, Kontestan Liga 1 2020 Tuntut Kompensasi ke PT LIB

Nungki Nugroho - Kamis, 1 Oktober 2020 | 20:45 WIB
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita usai manager meeting dengan 18 klub untuk membahas lanjutan Liga 1 2020.
BOLASPORT.COM/WILA WILDAYANTI
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita usai manager meeting dengan 18 klub untuk membahas lanjutan Liga 1 2020.

BOLANAS.COM - Terlanjur berada di Yogyakarta, para kontestan Liga 1 2020 menuntut kompensasi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Penundaan Liga 1 2020 berimbas buruk pada kontestan luar Jawa yang terlanjur melakukan persiapan.

Termasuk beberapa tim dari luar Jawa yang terlanjur berada di Yogyakarta.

Kondisi ini mengakibatkan pembengkakan biaya operasional yang harus dikeluarkan klub.

Seperti diketahui, Polri tak memberikan izin keramaian terhadap Liga 1 yang rencananya digelar pada hari ini, 1 Oktober 2020.

Baca Juga: Kick Off Liga 1 Mundur, Kenaikan Gaji Pemain Arema FC Juga Tertunda

PT LIB selaku operator kompetisi menjadi pihak yang disudutkan oleh beberapa klub dalam situasi ini.

PT LIB pun menggelar pertemuan dengan para kontestan di Sleman, Rabu (30/9/2020).

Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Turut hadir pula Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, manajer PSS Danilo Fernando, perwakilan PSM, Persiraja Banda Aceh, Barito Putera, Bali United serta Panitia Pelaksana (Panpel) lokal.

Salah satu tuntutan yang disampaikan oleh perwakilan Liga 1 terkait kompensasi finansial imbas dari penundaan kompetisi.

Sekretaris Umum Persiraja Banda Aceh, Rahmat Djailani, mengaku kecewa dengan penundaan Liga 1 2020.

"Ya kecewa juga adanya penundaan ini, karena kami sudah persiapan dan tim bahkan sudah berada di Yogyakarta, tetapi mau bagaimana lagi," ujar Rahmat dikutip dari Tribun Jogja.

Rahmat pun membenarkan jika tim-tim yang di Yogyakarta mengusulkan penggantian biaya operasional.

"Usulan utama tentu saja penggantian biaya selama kami berada di sini (Yogyakarta)," ucap Rahmat.

Baca Juga: Pelatih Persebaya Tuntut Satu Hal dari PSSI Jika Ingin Tetap Lanjutkan Kompetisi

Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja, Rahmad Djailani, usai Manager Meeting Liga 1 2020, di Hotel Century, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Wila Wildayanti/BolaSport.com
Sekretaris Umum (Sekum) Persiraja, Rahmad Djailani, usai Manager Meeting Liga 1 2020, di Hotel Century, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Tak hanya itu, para perwakilan klub juga meminta adanya subsidi tambahan jika kompetisi berlangsung hingga Maret 2021.

"Kemudian kalau kompetisi berjalan sampai Maret 2021, PT LIB harus menambah subsidi atau hak komersial itu sampai ke Maret, kalau kemarin (sebelum ada penundaan) kan hanya sampai Februari 2021," papar Rahmat.

"Itu jadi satu-satunya harapan klub untuk kembali berkompetisi ya itu tadi, harus ada tambahan dana. Itu usulan-usulan klub, kalau mau melanjutkan kompetisi di November 2020 dan ending-nya Maret 2021. Itu menjadi pertimbangan yang harus dipenuhi," tambahnya.

Manajemen Persiraja juga akan berdiskusi terlebih dulu, apakah akan tetap tinggal di Yogyakarta atau kembali ke Aceh menyusul penundaan lanjutan kompetisi.

"Kami akan putuskan, kalau 2 minggu kedepan PT LIB menjanjikan ada kepastian soal lanjutan kompetisi, ya kami akan stay di sini (Yogyakarta). Tetapi jika tidak ada jaminan kepastian, ya kami pulang ke Aceh," ujarnya.

"Selama tetap di Yogyakarta, ya tim tetap berlatih seperti biasa," tandasnya.

Terpisah, manajer PSS Sleman, Danilo Fernando, enggan banyak berkomentar seusai mengikuti pertemuan tersebut.

"Kami dari PSS belum mau berbicara terlebih dulu karena ini bukan pertemuan yang resmi," tutur Danilo.

Baca Juga: Kabar Buruk untuk Bali United, Paulo Sergio Alami Cedera Parah


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Tribun Jogja
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.