Gelandang Asing Persebaya Sebut Liga Indonesia Lebih Kompetitif dari Australia

Nungki Nugroho - Jumat, 23 Oktober 2020 | 09:00 WIB
Gelandang Persebaya Surabaya, Aryn Williams, menggiring bola saat laga melawan Tira-Persikabo pada pekan ke-27 Liga 1 2019.
PERSEBAYA.ID
Gelandang Persebaya Surabaya, Aryn Williams, menggiring bola saat laga melawan Tira-Persikabo pada pekan ke-27 Liga 1 2019.

BOLANAS.COM - Gelandang asing Persebaya Surabaya, Aryn Williams, mengungkapkan perbedaan yang dirasakannya selama bermain di Indonesia dengan Australia.

Aryn Williams memulai perjalanan kariernya di Indonesia dengan bergabung Persebaya Surabaya pada musim 2019.

Aryn Williams direkrut oleh Persebaya dari klub India, Neroca FC, pada 27 Agustus 2019.

Gelandang berusia 26 tahun itu melengkapi daftar pemain asing Persebaya di Liga 1 2019.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Dikembalikan ke Klub usai TC, Shin Tae-yong Singgung Jaminan Posisi untuk Pemain Ini

Aryn mengaku sempat terkejut saat pertama bergabung dengan Persebaya.

Animo suporter Persebaya, Bonek, dinilai belum pernah dirasakannya ketika di Australia.

"Saya datang pertengahan musim lalu dan kami bermain melawan Bali United di rumah dan kami disaksikan banyak penonton,"

"Itu adalah pertandingan kedua saya dan saya sedikit terkejut," kata Aryn kepada media Australia The World Game.

Tetapi setelah itu, Aryn justru merasa sulit untuk bermain jika tak mendapat dukungan Bonek.

"Tetapi kemudian saya terbiasa dan sangat sulit untuk bermain ketika mereka tidak ada," tutur Aryn.

Aryn menilai banyak klub Indonesia rela merekrut pemain asing dengan gaji besar.

Hal ini cukup memberikan tekanan bagi pemain asing yang baru pertama datang ke Indonesia.

"Ada banyak kerugian di sini. Orang-orang membelanjakan berapa pun uang yang mereka miliki untuk sepak bola sehingga tekanannya luar biasa, terutama bagi pemain asing," ucap Aryn.

Baca Juga: Demi Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Desak PSSI Gelar Liga 1 dan Liga 2

Bahkan Aryn menilai pemecatan pemain asing ketika belum habis kontrak sering terjadi di Indonesia.

"Ada banyak yang mencoba datang ke sini dan pemain asing dapat dicoret dengan mudah dan itu terjadi setiap setengah musim," jelas Aryn.

Pemain Persija Jakarta, Marko Simic, berebut bola dengan pemain Persebaya Surabaya, Aryn Williams, di laga pekan ke-33 Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/12/2019).
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemain Persija Jakarta, Marko Simic, berebut bola dengan pemain Persebaya Surabaya, Aryn Williams, di laga pekan ke-33 Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

Akan tetapi, hal tersebut justru menjadikan Liga Indonesia lebih kompetitif ketimbang Australia.

"Jika kalian tidak bermain bagus, mereka akan mencoret kalian. Kalian harus menang dan di sini (Indonesia) lebih kompetitif daripada Australia," terang Aryn.

Itulah salah satu alasan mengapa pemain Australia harus berpikir untuk pindah ke negara tetangganya ini.

 

"Harus ada lebih banyak (pemain Australia). Pemain- pemain Brasil datang ke sini dengan gaji rendah selama satu musim, membuktikan diri mereka sendiri dan kemudian pindah dengan gaji tiga kali lipat,"

"Banyak pemain Australia tidak mau melakukan itu dan meminta klub membayar 15.000 dolar sebulan," tutur Aryn.

Menurut Aryn, pemain Australia tidak kalah secara teknik dengan Brasil.

Baca Juga: Tak Ada Spanyol dan Jerman, Eropa Sudah Tentukan 5 Wakil untuk Piala Dunia U-20 2021 di Indonesia

Mereka hanya perlu beradaptasi dengan kondisi sepak bola Indonesia yang secara fasilitas masih di bawah Liga Australia.

"Pemain Australia cukup bagus secara teknik tetapi beberapa merasa sulit karena semuanya tidak sempurna seperti di A-League, contohnya soal fasilitas pelatihan dan ilmu olahraga. Butuh waktu untuk menyesuaikan," tambah Aryn.

Meski begitu, pemain berdarah India itu tak ingin selamanya berada di Indonesia.

Aryn mengaku masih memiliki rencana untuk kembaki ke A-League suatu saat nanti.

"Saya ingin sekali kembali ke Australia jika saya mendapat tawaran yang tepat secara finansial dan itu datang pada waktu yang tepat dalam karier saya tetapi saat ini, saya bahagia di Indonesia. Itu tempat yang bagus untuk bermain sepak bola," tuturnya mengakhiri.

Musim ini Aryn telah tampil dalam dua pertandingan Persebaya di Liga 1 2020.

Namun kompetisi terpaksa dihentikan sejak pertengahan Maret lalu akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kepergok saat Latihan, Ini Alasan Pelatih Timnas U-19 Indonesia Tunjuk Pratama Arhan Jadi Eksekutor Penalti


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : theworldgame
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.