Dua Pemain Indonesia Ini Pernah Terlempar dari FC Utrecht, Peringatan untuk Bagus Kahfi

Nungki Nugroho - Kamis, 17 Desember 2020 | 06:00 WIB
Penyerang alumni Garuda Select, Bagus Kahfi, resmi direkrut oleh FC Utrecht.
MOLA TV
Penyerang alumni Garuda Select, Bagus Kahfi, resmi direkrut oleh FC Utrecht.

BOLANAS.COM - Jauh sebelum kabar bergabungnya Amiruddin Bagus Kahfi ke Liga Belanda, dua pemain Indonesia pernah terlempar dari FC Utrecht.

Penyerang timnas U-19 Indonesia, Bagus Kahfi, telah resmi direkrut oleh klub Belanda, FC Utrecht.

Bagus Kahfi disodori kontrak berdurasi 15 bulan dengan opsi perpanjang jika performanya di FC Utrecht memuaskan.

Di usianya yang masih 18 tahun, Bagus Kahfi tidak akan langsung bergabung tim senior FC Utrecht.

Baca Juga: Gantikan PSM Makassar, Persija Temani Bali United di Piala AFC 2021

Top scorer Piala AFF U-18 2018 itu terlebih dahulu bermain untuk Jong FC Utrecht, tim muda FC Utrecht.

Bagus Kahfi harus menunjukkan performa terbaik jika ingin menembus tim utama FC Utrecht.

Pemain asal Magelang itu setidaknya bisa belajar dari pengalaman pahit dua seniornya.

Pertama adalah winger PSS Sleman yang berlabel pemain keturunan Indonesia, Irfan Bachdim.

Sebelum hijrah ke Asia Tenggara, Irfan Bachdim yang menimba ilmu di FC Utrecht saat masih muda.

Irfan bahkan sempat dipromosikan ke tim utama FC Utrecht yang mentas di kasta tertinggi Liga Belanda.

"Saya di Belanda waktu bermain sepak bola itu usia 18-19 tahun."

"Saya sempat masuk ke FC Utrecht dan bermain di Eredivisie (kasta tertinggi kompetisi Belanda) selama satu pertandingam," kata Irfan Bachdim dikutip dari Youtube Hanif & Rendy Show.

Baca Juga: Tolak Pinangan Klub Thailand, Eks Persib Sebut Kualitas Febri Hariyadi di Atas Alumni FC Utrecht

Irfan Bachdim saat merayakan golnya buat timnas Indonesia ke gawang timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Piala AFF 2010.
DANY PERMANA/TRIBUNNEWS.COM
Irfan Bachdim saat merayakan golnya buat timnas Indonesia ke gawang timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Piala AFF 2010.

Ia bergabung dengan tim senior FC Utrecht pada musim 2007-2009.

Namun nasibnya kurang beruntung lantaran jarang dimainkan hingga akhirnya terlempar ke Jong Utrecht.

"Setelah musim itu berakhir, pelatih kepala kami diganti."

"Pelatih baru tidak suka dengan saya, saya turun lagi ke Liga 2 (Jong Utrecht) di sana," jelas Irfan Bachdim.

Tak lama setelah itu, Irfan Bachdim harus terdepak dari FC Utrecht dan berpindah-pindah klub ke Haaelem dan SV Argon pada kurun 2009-2010.

Setelah 13 tahun berkarier di Belanda, Irfan Bachdim memutuskan datang ke Indonesia.

Klub pertama Irfan Bachdim di Indonesia yakni Persema Malang pada pertengahan 2010.

"Ya saya bermain setiap pertandingan sampai klubnya bangkrut (SV Argon). Lalu saya pergi ke Indonesia,"

Pemain kedua yang juga terlempar dari FC Utrecht adalah Marc Klok, yang kini telah menyandang status WNI.

Lebih sengsara dari Irfan Bachdim, Marc Klok bahkan gagal untuk menembus tim senior FC Utrecht.

Pemain yang berposisi sebagai gelandang itu akhirnya berpetualang ke klub-klub Eropa dengan membela Ross Country, Cherno More, Oldham Atheltic, dan Dundee.

Hingga akhirnya pada 2017, Marc Klok memutuskan datang ke Indonesia dengan bergabung bersama PSM Makassar sampai 2019.

Tahun ini, Klok telah berhasil menjalani proses naturalisasi untuk menjadi WNI.

Baca Juga: Punya Catatan Mentereng di Piala AFC, Persipura Berharap Dipilih oleh PSSI

Pemain PSM Makassar, Marc Klok, beraksi pada laga Liga 1 2018 kontra Madura United.
MUHAMMAD ABDIWAN/TRIBUN TIMUR
Pemain PSM Makassar, Marc Klok, beraksi pada laga Liga 1 2018 kontra Madura United.

Dalam akun YouTubenya, Marc Klok pun curhat mengapa ia bisa gagal di FC Utrecht.

Kepada Irfan Bachdim, Marc Klok mengatakan saat itu terdapat kesenjangan antara pesepakbola muda dengan para pemain di tim utama.

"Saat itu ada beberapa pemain muda dengan talenta luar biasa."

"Saya merasakan ada perbedaan antara pemain muda dan pemain senior," kata Marc Klok.

Meski begitu, Marc Klok dan Irfan Bachdim yakin Bagus Kahfi bisa menembus tim utama FC Utrecht.

Apalagi Bagus Kahfi memiliki pengalaman di Eropa ketika merumput bersama Garuda Select.

"Jadi dia (Bagus Kahfi) bisa menembus tim utama lebih cepat dibanding kita (Irfan Bachdim dan Marc Klok)," kata Marc Klok.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : BolaSport.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.