Sinyal Waspada untuk Pemain Indonesia yang Hijrah ke Negeri Tetangga, 3 Klub Malaysia Masih Tunggak Gaji Pemain

Nungki Nugroho - Senin, 18 Januari 2021 | 19:30 WIB
Bek timnas Indonesia, Ryuji Utomo, saat mengikuti sesi latihan Penang FC di Malaysia.
INSTAGRAM PENANG FC
Bek timnas Indonesia, Ryuji Utomo, saat mengikuti sesi latihan Penang FC di Malaysia.

BOLANAS.COM - Sinyal waspada untuk para pemain Indonesia yang mulai mendapatkan tawaran dari klub-klub Liga Malaysia.

Mandeknya Liga 1 membuat para pemain Indonesia mulai menjadi bidikan klub luar negeri termasuk Malaysia.

Sederet nama dari Liga 1 mulai dikaitkan dengan klub-klub Liga Malaysia.

Namun, sejauh ini baru Ryuji Utomo yang telah menerima pinangan dari klub Malaysia, Penang FA.

Baca Juga: Sebut Liga 1 Jadi Perhatian Dunia, Robert Alberts Tak Sepakat dengan Rencana Terbaru PT LIB

Bek timnas Indonesia itu telah bergabung dengan Penang FA sejak 22 Desember 2020.

Ryuji Utomo telah dipinjamkan oleh manajemen Persija Jakarta hingga Desember 2021.

Selain Ryuji ada juga Syahrian Abimanyu yang telah resmi direkrut oleh juara Liga Super Malaysia, Johor Darul Takzim.

Hanya saja, Abimanyu tidak akan dimainkan di JDT lantaran kuota pemain asing sudah penuh.

Gelandang timnas U-22 Indonesia itu kabarnya akan dipinjamkan ke klub luar negeri.

Baca Juga: Satu Pemain Cedera, Leeds United Diminta Prioritaskan Elkan Baggott

Hingga kini masih ada beberapa nama yang dikaitkan dengan klub Malaysia seperti Febri Hariyadi, Samuel Christianson, hingga Ardi Idrus.

Peringatan waspada mengintai para pemain Indonesia yang ingin berkarier di Liga Malaysia.

Pasalnya, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) baru saja merilis kasus penunggakan gaji pemain dari tiga klub Malaysia.

Baca Juga: Tegas, Pelatih Ipswich Town Ingin Elkan Baggott Perpanjang Kontrak

Hal ini sebagaimana dikutip Bolanas dari media Malaysia, BHarian.

Ketua FAM Club Licensing FIB, Sheikh Mohd Nasir Sheikh Mohd Sharif, mengatakan pihaknya terus memantau tiga tim yang tengah berupaya menuntaskan persoalan gaji pemain.

Ketiga klub yang dimaksud yaitu Melaka, Kelantan, dan Sarawak United FC.

"Merujuk pada bukti pembayaran yang diserahkan ke FAM, Melaka telah berhasil melakukan pembayaran pertama sebesar RM476.160,00 dan Kelantan telah melakukan pembayaran sebesar RM44.327,00 sedangkan sisanya akan dibayarkan sesuai dengan jadwal pembayaran yang disampaikan,"

"Sementara Sarawak United FC akan memulai pembayaran angsurannya mulai Februari 2021," ucap Sheikh Mohd Nasir.

Pemantauan terus menerus dilakukan oleh FAM guna memastikan tidak ada tunggakan dan tim tetap mematuhi ketentuan dalam lisensi mereka.

Baca Juga: Alih-alih Susul Pemain Keturunan Indonesia, Kiper Vietnam Justru Dilaporkan ke FIFA

FAM tidak ragu untuk menarik lisensi klub yang melanggar aturan soal penunggakan gaji.

Saat ini terdapat enam dari tujuh tim yang diberikan lisensi bersyarat oleh FAM.

Keenam tim tersebut dua diantaranya merupakan kontestan Liga Super Malaysia yaitu Pahang FA dan Melaka.

Baca Juga: Susul Bagus Kahfi, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Dikontrak FC Utrecht

Sementara empat tim dari Liga Primer antara lain Kelantan, Sarawak United, Pulau Pinang, dan Kuching FA.

Adapun lisensi bersyarat yang diberikan kepada UKM FC ditarik kembali karena tidak memenuhi syarat yang telah ditetapkan FAM.

Lisensi yang diperoleh keenam tim tersebut hanyalah lisensi nasional FAM dan tidak termasuk dalam lisensi AFC.

Itu artinya, tim-tim di atas hanya bisa bermain di kompetisi lokal Malaysia untuk saat ini.

Kabar ini bisa menjadi peringatan bagi pemain Indonesia yang akan merumput di Liga Malaysia.

Perihal kesepakatan kontrak dan gaji harus menjadi perhatian jika tak ingin ada kasus penunggakan di kemudian hari.

Baca Juga: VIDEO - Lechia Gdansk Menang Telak, Egy Maulana Vikri Nyaris Catatkan Assist


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : bharian.co.my
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.