Pelatih Brasil Sebut Indonesia Patut Jadi Contoh Vietnam dan Thailand dalam Hal Ini

Nungki Nugroho - Senin, 8 Februari 2021 | 21:08 WIB
Bagus Kahfi resmi diperkenalkan oleh FC Utrecht, Jumat (5/2/2021).
fcutrecht.nl
Bagus Kahfi resmi diperkenalkan oleh FC Utrecht, Jumat (5/2/2021).


BOLANAS.COM - Pelatih asal Brasil, Ailton dos Santos Silva, menyatakan negara-negara Asia Tenggara harus meniru Indonesia dalam upaya mengekspor pemain ke Eropa.

Sepak bola Indonesia menjadi sorotan negeri tetangga usai transfer Bagus Kahfi ke klub Belanda.

Bomber timnas U-19 Indonesia itu telah resmi direkrut oleh FC Utrecht yang mentas di kasta tertinggi Liga Belanda.

Bagus Kahfi diperkenalkan oleh manajemen FC Utrecht pada Jumat (5/2/2021).

Baca Juga: Kapolri Buka Peluang Izinkan Liga 1, PT LIB Siapkan Video Simulasi Pertandingan

"Selamat datang di Utrecht, Bagus Kahfi," tulis FC Utrecht di akun Instagram resminya.

Media Vietnam, The Thao 247, turut menyoroti transfer pemain Indonesia ke Eropa mulai dari Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, hingga Bagus Kahfi.

The Thao mengakui jika ekspor pemain ke Eropa merupakan pertanda positif bagi sepak bola Indonesia.

Apresiasi pun diberikan oleh pelatih klub Vietnam, Ailton dos Santos Silva, yang diwawancarai oleh The Thao 247.

Ailton merupakan pelatih Ho Chi Minch City yang juga pernah mengantarkan Chiangrai United menjuarai Liga Thailand pada 2019.

Menurutnya, langkah jitu telah dilakukan oleh pemain Indonesia yang memutuskan berkarier di Eropa.

"Para pemain yang ingin menjadi bagus dan menjadi bintang besar di dunia memang harus ke luar negeri," kata Ailton.

"Karena sepak bola Indonesia atau bahkan Thailand dan Vietnam benar-benar belum berkembang," tambahnya.

Baca Juga: Evan Dimas dan Rasa Penasaran Timnas Indonesia di SEA Games 2021

Ailton menilai para pemain Asia akan terasah kemampuannya jika bermain di luar negeri.

"Untuk itu mereka harus pergi ke Eropa, pergi ke turnamen yang lebih kuat untuk mendapat kesempatan berlatih dan bersaing dengan pemain papan atas," ucap Ailton.

Pelatih asal Brasil, Ailton dos Santos Silva, saat menangani klub Thailand, Chiangrai United.
TWITTER.COM
Pelatih asal Brasil, Ailton dos Santos Silva, saat menangani klub Thailand, Chiangrai United.

Ia menilai program seperti itu telah terbukti berjalan di negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.

Mereka mengirim pemain-pemain ke Eropa sejak usia muda.

"Begitulah cara yang diterapkan oleh Jepang, Korea Selatan, atau banyak negara lain terhadap pemain sepak bola yang belum berkembang."

 

"Lihatlah mereka, setelah generasi yang belum sukses, sekarang mereka memiliki pemain kelas dunia."

"Mereka mengekspor begitu banyak pemain, awalnya ada yang gagal, tetapi ketika sudah menjadi latihan, pemain generasi lain akan lebih percaya diri," jelas Ailton.

 

Baca Juga: Todd Ferre Debut di Liga Thailand, Lampang FC Menang di Kandang Lawan

Pelatih berusia 54 tahun itu berharap langkah Indonesia bisa ditiru oleh Thailand, Vietnam, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

"Saya pikir Vietnam, Thailand, dan negara lainnya bisa meniri dan mempelajari langkah Indonesia, sangat mudah untuk dunia sepak bola," tutur Ailton.

Eks juru taktik Juventus itu yakin Indonesia akan segera mendapatkan hasil dari program ekspor pemain ke Eropa tersebut.

"Saya sangat yakin bahwa dengan apa yang dilakukan Indonesia, mereka akan segera menuai hasil," pungkasnya.

Selain mengekspor pemain ke Eropa, saat ini PSSI juga gencar mengirim timnas Indonesia ke luar negeri untuk menggelar pemusatan latihan.

Di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, timnas Indonesia rencananya akan dikirim ke Korea Selatan atau Uni Emirat Arab.

Sementara level akar rumput, PSSI sudah bekerjasama dengan Mola TV dalam program Garuda Select yang ditangani oleh legenda Inggris, Dennis Wise dan Des Walker.


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Thethao247.vn
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.