Dugaan Pengaturan Skor di Liga Serbia, Klub Witan Sulaeman FK Radnik Surdulica Terancam Sanksi Berat

Unggul Tan Ngasorake - Sabtu, 17 April 2021 | 11:09 WIB
Aksi Witan Sulaiman saat membela timnas U-19 Indonesia yang menggelar TC di Kroasia pada September 2020.
TWITTER PSSI
Aksi Witan Sulaiman saat membela timnas U-19 Indonesia yang menggelar TC di Kroasia pada September 2020.

BOLANAS.COM - Kabar miring datang dari klub Witan Sulaeman, FK Radnik Surdulica yang diduga terlibat pengaturan skor di Liga Serbia.

Cobaan datang untuk pemain asal Indonesia, yakni Witan Sulaeman yang kini tengah bekarier di Serbia bersama FK Radnik Surdulica.

Witan Sulaeman dan rekan setimnya kini terancam hukumunan berat dari federasi sepak bola Serbia (FSS).

Hal ini bermula dari adanya dugaan pengaturan skor di Liga Serbia.

Salah satu stasiun televisi Serbia, Sport Klub, melaporkan bahwa UEFA telah meminta FSS untuk memulai investigasi.

Baca Juga: Robert Alberts Jengkel, Tekanan untuk Menang Bikin Permainan Persib Tak Berkembang

FSS yang kabarnya diminta oleh UEFA untuk menyelidiki sejumlah laga di Liga Serbia pada bulan Maret 2021.

Kabar itu pun dibenarkan oleh salah satu juru bicara FSS, Milan Vokuvic.

Meski begitu, tak ada pernyataan lebih spesifik tentang pertandingan yang dimaksud.

"Benar bahwa kami menerima informasi khusus dari UEFA yang menunjukkan kemungkinan penyimpangan yang mengarah pada pelanggaran integritas di beberapa pertandingan," kata Milan Vokuvic dikutip Bolans dari laman sportklub.rs.

"FSS kini telah memproses laporan itu namun saat ini kami belum bisa mengungkapkan detailnya lebih lanjut."

"Kami akan mempublkasikan tentang temuan kami pada waktu yang tepat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Sport Klub menyatakan pengaturan skor di Liga Serbia ada hubungannya dengan taruhan Eropa dan Asia.

Penampilan Witan Sulaeman di laga Vozdovac Vs FK Radnik Surdulica di Vozdovac Stadium, Kamis (18/6/2020) atau Jumat dini hari WIB.
YOUTUBE.COM/NUTMEGARENA
Penampilan Witan Sulaeman di laga Vozdovac Vs FK Radnik Surdulica di Vozdovac Stadium, Kamis (18/6/2020) atau Jumat dini hari WIB.

Baca Juga: Kronologi Keributan di Bench Persija, Dengan Siapa Marko Simic Terlibat Adu Mulut?

Sementara itu, media Serbia lainnya, yakni Danas, menyebut ada enam pertandingan di bulan Maret 2021 yang diduga terdapat pengaturan skor di dalamnya.

Motif dari pengaturan skor ini adalah pembayaran dari hasil judi dan pertaruhan klub yang membutuhkan 3 poin.

Berikut enam pertandingan yang diduga terlibat dalam pengaturan skor:

  1. Mladost 0-2 Zlatibor, pekan ke-25 pada (3/3/2021)
  2. Macva 3-1 Proleter, pekan ke-26 pada (7/3/2021)
  3. Rad Belgrade 2-0 Radnik Surdulica, pekan ke-28 pada (21/3/2021)
  4. Novi Pazar 5-0 Proleter, pekan ke-29 pada (2/4/2021)
  5. Mladost 4-1 Radnicki, pekan ke-29 pada (1/4/2021)
  6. Rad Belgrade 2-0 Vojvodina, pekan ke-30 pada (7/4/2021)

Dari enam laga tersebut, ada satu laga yang dimainkan oleh Wita Sulaeman.

Witan Sulaeman tercatat bermain saat FK Radnik Surulica dikalahkan Rad Belgrade 2-0.

Pada laga itu Witan Sulaeman bermain selama 18 menit.

Menurut laporan Danas, laga Rad Belgrade Vs Radnik Surdulica telah ditarik dari bursa taruhan sebelum kick off.

Kabarnya, Radnik mengalah demi menyelamatkan Rad Balgrade dari zona degradasi.

Sebagai informasi, di laga itu pelatih Radnik, Slavoljub Djordjevic, memang hanya membawa 15 pemain saja.

Sementara itu, presiden klub FK Radnik Surdulica, Stanislav Toncev membantah tuduhan tersebut.

Menurut Stanislav Toncev, dugaan pengaturan skor tersebut terjadi di Prva Liga (kasta kedua), bukan di Super Liga.

"Ini adalah hal yang sembrono," ujar Toncev dilansir BolaSport.com dari Juznevesti.

"Apa yang datang dari UEFA secara resmi tidak ada hubungannya dengan pertandingan Liga Super Serbia, tetapi di Prva Liga."

"Tuduhan yang tidak serius dan memalukan," sambungnya.

 

Jika nantinya FK Radnik Surdulica terbukti bersalah, hukuman berat dari FSS sudah menanti.

Laporan dari Danas menyebut berdasarkan pasal 80 dalam aturan FSS, klub akan dihukum pengurangan 30 poin di klasemen.

Hukuman juga berlaku untuk pemain yang terbukti terlibat.

Mereka akan dihukum larangan bermain setidaknya 6 bulan hingga 2 tahun.

Baca Juga: Timnas Indonesia Ditunggu 5 Lawan dengan Ranking FIFA Lebih Tinggi

 


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : sportklub.rs,danas.rs
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.