Tiga Kluster Venue Liga 1 2021 Jadi Penyumbang Besar Kasus Covid-19 di Indonesia

Nungki Nugroho - Rabu, 30 Juni 2021 | 05:00 WIB
Rapat virtual PT Liga Indonesia Baru dan perwakilan klub Liga 1 2020 pada Jumat, 17 Juli 2020.
PT Liga Indonesia Baru
Rapat virtual PT Liga Indonesia Baru dan perwakilan klub Liga 1 2020 pada Jumat, 17 Juli 2020.

BOLANAS.COM - PSSI dan PT LIB telah memutuskan untuk menunda gelaran Liga 1 2021 karena pandemi Covid-19 yang meningkat di Indonesia.

Penundaan Liga 1 disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, pada Selasa (29/6/2021).

Dalam sesi jumpa pers itu, Yunus Nusi memaparkan isi surat bertandatangan Ketua Satgas Covid-19, Ganip Warsito.

"Disampaikan pada surat tersebut, Satgas Covid-19 meminta PSSI dan PT LIB untuk menunda kompetisi Liga 1 2021-2022," terang Yunus Nusi.

Baca Juga: Beda Pernyataan Shin Tae-yong dan PSSI Terkait Batalnya TC Timnas U-18 Indonesia

"Untuk itu setelah berkoordinasi dengan Ketua Umum dan Exco PSSI, kami menunda kompetisi sampai akhir Juli 2021," tambahnya.

Yunus Nusi menegaskan bahwa PSSI patuh terhadap ketentuan dari pemerintah.

Penundaan ini bukan pertama kali terjadi, tahun lalu Liga 1 juga mengalami penundaan sampai akhirnya dibatalkan musim 2020.

"Kami tentu mengikuti arahan pemerintah untuk menunda kompetisi,"

"PSSI berharap pandemi Covid-19 cepat mereda dan situasi segera membaik agar kami dapat menjalankan kompetisi Liga Indonesia," tutur Yunus Nusi.

Sementara itu, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno juga menjelaskan alasan penundaan tak lain menyangkut kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Shin Tae-yong Bantah PSSI Pulang ke Korea Selatan karena Alasan Kesehatan

"Terkait alasan semata-mata hanya untuk pertimbangan kesehatan masyarakat saat ini.
Tidak ada alasan lain atas permintaan tersebut tersebut," jelas Sudjarno.

Direktur Operasional PT LIB (Liga Indonesia Baru), Sudjarno (paling kiri); Asops Kapolri, Irjen Imam Sugianto; Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan; dan Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (paling kanan) bertemu di Kemenpora, Senayan, Jakarta 27 April 2021.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Direktur Operasional PT LIB (Liga Indonesia Baru), Sudjarno (paling kiri); Asops Kapolri, Irjen Imam Sugianto; Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan; dan Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (paling kanan) bertemu di Kemenpora, Senayan, Jakarta 27 April 2021.

Ia menambahkan, PT LIB sepakat untuk menunda kompetisi hingga akhir Juli 2021.

Keputusan itu bisa dicabut andai situasi pandemi Covid-19 sudah membaik.

"Menyikapi surat tersebut, PT LIB juga akan mengikuti rekomendasi dari BNPB untuk menunda kompetisi hingga akhir Juli," ucap Sudjarno.

Rencananya kompetisi Liga 1 akan digelar pada 9 Juli 2021 dengan mengusung sistem seri.

Liga akan berjalan penuh dengan terbagi ke dalam enam seri.

Dari enam seri tersebut, tiga klaster diantaranya digelar di Pulau Jawa yang notabene sebagai penyumbang kasus Covid-19 terbesar di Indonesia.

Klaster pertama meliputi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta. Klaster kedua yaitu Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, lalu klaster ketiga Jawa Timur.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Kick-off Liga 1 dan Liga 2 2021 Resmi Ditunda

Akan tetapi, dalam beberapa minggu terakhir ini lokasi-lokasi klaster tersebut menjadi penyumbang terbesar kasus COVID-19 di Indonesia.

Hingga tanggal 28 Juni 2021, daerah-daerah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Banten memiliki kasus konfirmasi Covid-19 tertinggi di Tanah Air.

Total dari enam daerah itu saja, ada 17.786 penderita COVID-19 dalam satu hari atau 85,9 persen dari keseluruhan nasional yakni 20.694 kasus.

Ditundanya Liga 1 juga berimbas pada pelaksanaan Liga 2 2021.

Musim ini Liga 2 rencananya mengusung format turnamen dengan sepak mula dua minggu setelah pembukaan Liga 1.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.