Kick-off Liga 1 Mundur ke Bulan Agustus, Arema FC Sampaikan Protes

Unggul Tan Ngasorake - Rabu, 7 Juli 2021 | 11:17 WIB
Logo Arema FC.
NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM
Logo Arema FC.

BOLANAS.COM - Manajemen Arema FC tampaknya kurang setuju dengan rencana PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang memundurkan kick-off Liga 1 ke bulan Agustus.

Seperti diketahui, jadwal kick-off Liga 1 2021 kembali diundur.

PT LIB kini berencana memulai Liga 1 pada 20 Agustus 2021 mendatang.

Sebelumnya, PT LIB berniat memulai Liga 1 pada 20 Juli usai PPKM Darurat.

Namun, rencana tersebut akhirnya di revisi setelah PT LIB menggelar rapat dengan klub.

Baca Juga: Marc Klok Sebut Persija Jakarta Tak Bayar Gaji, APPI Buka Suara

Rencana ini rupanya mendapat respon negatif dari manajemen Arema FC.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji, menilai kompetisi harusnya bisa segera bergulir usai PPKM Darurat berakhir.

"Menanggapi pernyataan LIB terkait kompetisi baru akan digelar 20 Agustus, kami Arema FC sebenarnya secara prinsip berusaha memberikan masukan dan saran agar kompetisi ini harus segera bergulir."

"Karena sudah mengalami beberapa kali kemunduran," kata Sudarmaji dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (6/7/2021).

Sudarmaji menyebut mundurnya jadwal kick-off memberikan dampak negatif untuk klub.

Salah satunya adalah permasalahan kontrak antara manajemen klub dengan pemain.

Menurut Sudarmaji, rata-rata kontrak pemain Arema FC musim ini berdurasi 10 bulan.

Sudarmaji, Media Officer Arema FC.
suryo
Sudarmaji, Media Officer Arema FC.

Baca Juga: Sengaja Datangkan Pemain Muda, Pelatih Persebaya Puas dengan Performa Pilar Asing

Hal ini sesuai dengan jadwal kompetisi yang sebelumnya telah diberikan.

"Arema FC sendiri sebagian besar sudah melakukan kontrak dengan pemain, ada yang dibulan Februari-Maret, untuk pemain asing kontrak bulan Juni-Juli," tutur Sudarmaji.

"Rata-rata kontrak yang kami buat berlaku sepuluh bulan atau mengikuti masa kompetisi," imbuhnya.

Sudarmaji mengaku bahwa usulan ini sejatinya sudah disampaikan kepada PT LIB saat manager meeting.

"Untuk itu saat manager meeting kemarin, kami mengusulkan agar kompetisi tetap berakhir pada bulan Maret 2022," ungkap Sudarmaji.

"Sebagai jalan tengah, kompetisi tidak digelar satu bulan setelah PPKM, tapi paling tidak 15 hari atau 20 hari setelah PPKM."

"Ini untuk menghindari di kemudian hari sengketa dengan pemain terkait masa kontrak. Artinya sengketa antara pemain dan klub, terkait perpanjangan kontrak, khususnya pemain asing," pungkasnya.

Baca Juga: Bukan Jakarta, PSSI Berencana Bangun Pusat Latihan Timnas Indonesia di Ibu Kota Baru

 


Editor : Unggul Tan Ngasorake
Sumber : jatim.tribunnews..com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.