Pelatih Persib Sebut Pemain Indonesia 'Lemot' Pelajari Taktik Sepak Bola Modern

Najmul Ula - Selasa, 3 Agustus 2021 | 13:30 WIB
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan keterangan usai timnya kalah dari Persija Jakarta di final Piala Menpora 2021.
PERSIB.CO.ID
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memberikan keterangan usai timnya kalah dari Persija Jakarta di final Piala Menpora 2021.

BOLANAS.COM - Robert Alberts mengakui para pemain Indonesia kerap "bingung" dalam menjalani variasi latihan terkini.

Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengungkap satu lagi kelemahan pemain sepak bola Indonesia.

Robert Alberts telah berpengalaman melatih di Indonesia sejak 2009 saat menangani Arema Malang.

Saat ini, Robert Alberts sedang mengalami kendala melatih Persib Bandung yang terganggu kebijakan PPKM Level 4.

Baca Juga: Beda Kasus dengan Asnawi, Sabah FC Cadangkan Saddil Ramdani Bukan karena Performa Buruk

Saat ini sudah berusia 66 tahun, Robert mengaku tetap mengikuti tren taktik sepak bola modern dari Eropa.

Pelatih asal Belanda itu lalu mencoba menerapkan latihan mutakhir itu terhadap para pemain Indonesia.

"Ini menjadi hal menarik," ucap Robert dikutip dari Tribun Jabar (3/8/2021).

Baca Juga: Rizky Ridho Akhirnya Buka Suara soal Video Viral Nadeo Argawinata Ngamuk dan Mengumpat Khas Jawa Timur

"Bagaimana bisa menerapkan tren terbaru dalam perkembangan di sepak bola (elite) dengan budaya yang terjadi di sepak bola kita," tambahnya.

Di Persib, Robert melatih pemain dengan berbagai latar belakang, seperti produk akademi Belanda seperti Ezra Walian, hingga produk lokal seperti Febri Hariyadi.

Robert mengakui, kualitas pemain Indonesia tak mencukupi untuk melahap latihan sepak bola modern.

Ferdinand Sinaga dan Ezra Walian diduetkan saat Persib Bandung menjalani uji coba melawan tim Porda Kota Bandung jelang Piala Menpora 2021.
PERSIB.CO.ID
Ferdinand Sinaga dan Ezra Walian diduetkan saat Persib Bandung menjalani uji coba melawan tim Porda Kota Bandung jelang Piala Menpora 2021.

Para pemain Indonesia dinilai "lemot" karena tak mendapatkan pembinaan dengan baik semasa belia.

"Tapi kemudian ada kebingungan di antara pemain, mereka yang tidak bisa belajar dengan cepat mulai kehilangan kemampuannya," tuturnya.

Untuk itu, Robert terbiasa menyesuaikan tuntutan sepak bola level elite dengan kemampuan pemain Indonesia yang pas-pasan.

"Ketika saya melihat perkembangan sepak bola yang terjadi di dunia, saya harus mengkonversi tren taktik yang terjadi ke metode yang dipahami para pemain kami," terangnya.

"Mereka tidak mengalami (itu) saat masih muda," tandasnya.

Sementara itu, skuat Persib Bandung hingga kini masih menjalani latihan individu seturut penerapan PPKM Level 4.

Adapun Liga 1 2021/22 dianggap sulit digelar tepat waktu pada 20 Agustus.

Baca Juga: Mundur dari Timnas Indonesia, Eks Asisten Shin Tae-yong Kini Jadi Musuh Asnawi Mangkualam


Editor : Najmul Ula
Sumber : Tribun Jabar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.