Tak Seperti Liga 1 yang Padat, Pertandingan Liga Malaysia Terlalu Sedikit Sampai-sampai FIFA Turun Tangan

Najmul Ula - Minggu, 9 Januari 2022 | 16:30 WIB
Ryuji Utomo dan Saddil Ramdani saat bertemu pada laga Penang FC vs Sabah FC (11/4/2201).
Najmul Ula/Bolanas
Ryuji Utomo dan Saddil Ramdani saat bertemu pada laga Penang FC vs Sabah FC (11/4/2201).

BOLANAS.COM - FAM mendapat peringatan dari FIFA terkait jumlah pertandingan Liga Super Malaysia yang terlalu sedikit.

Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sedang putar otak menyusul peringatan FIFA terkait terlalu longgarnya Liga Super Malaysia.

Dilansir dari Bernama, FIFA menyatakan pertandingan Liga Super Malaysia terlalu sedikit dan mengakibatkan minimnya aspek kompetitif.

Liga Super Malaysia merupakan kompetisi kasta tertinggi Negeri Jiran yang diikuti hanya 12 tim.

Baca Juga: Respon PT LIB Terkait Opsi Pemindahan Venue Seri 4 Liga 1 ke Daerah Lain

Kompetisi tersebut digelar dengan sistem double round-robin, yang berarti tiap klub cuma melahap total 22 pertandingan dalam semusim.

Dengan mempertimbangkan 52 pekan dalam setahun, itu berarti para pesepakbola di Malaysia hanya berkeringat kurang dari setengah tahun.

Jumlah tersebut sangat minim dibandingkan dengan liga yang diikuti 20 klub, yang bisa mencapai 38 pertandingan per klub.

Sebagai perbandingan, kompetisi Liga 1 di Indonesia yang diikuti 18 klub memiliki jumlah pertandingan jauh lebih banyak.

Baca Juga: Irfan Jaya Terima Tawaran Bali United Bukan karena Cuan Rp7 Miliar, Tapi ...

Musim ini, tiap klub bahkan dipaksa mengikuti kompetisi dalam sistem seri dengan jadwal yang dipampatkan.

Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio, telah menyatakan keluhan karena timnya harus bermain tiap empat hari.

"Tentu saja sangat sulit bagi kami untuk bermain banyak pertandingan dengan jadwal yang mepet," keluh Angelo (26/11/2022).

Saddil Ramdani saat menembak ke gawang Penang FC (22/8/2021).
Bolanas.com
Saddil Ramdani saat menembak ke gawang Penang FC (22/8/2021).

"Dengan jumlah pemain yang terbatas seperti ini tentu saja situasinya sangat rumit bermain dengan jadwal yang mepet," sambungnya.

Kondisi bertolak belakang justru dialami oleh klub-klub Malaysia.

Klub yang tak bermain di kompetisi Asia seperti Penang FC hanya bermain dalam 22 laga selama satu musim, dengan tambahan enam laga di Piala Malaysia.

Sekretaris Jenderal FAM, Mohd Syaifuddin, menyatakan jadwal longgar tersebut bertujuan untuk memberi ruang lebih banyak untuk tim nasional.

"Kalender sepak bola kita ini sedikit berbeda dari negara lain," ujar Syaifuddin (4/1/2022).

Baca Juga: Malaysia Babak Belur di Piala AFF 2020, FAM Bentuk Tim Investugasi

"Kita juga harus memberi ruang bagi tim nasional untuk menjalani persiapan (pemusatan latihan)," jelasnya.

Saat ini, FAM tengah menggodok opsi putaran "ketiga" untuk menambah jumlah pertandingan.

Dengan putaran ketiga tersebut, jumlah pertandingan tiap klub akan bertambah menjadi 33 laga.

"Sebagai contoh Kelantan sudah bermain dua pertandingan melawan Selangor," ucap Syaifuddin.

"Pada putaran terakhir mereka akan bertemu lagi dan kita akan tentukan siapa menjadi tuan rumah pertandingan itu," tandasnya.

Belum diketahui apakah format baru itu akan diterapkan pada Liga Super Malaysia musim 2022. 

Baca Juga: Shin Tae-yong: Pemain Indonesia Terlalu Santai, Ikat Tali Sepatu Pun Sambil Ngobrol!


Editor : Najmul Ula
Sumber : Bernama
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.