Mourinho Versi Indonesia, Eduardo Almeida Heran Arema FC Terus Dicerca Meski Terbukti Puncaki Liga 1

Najmul Ula - Rabu, 2 Februari 2022 | 17:30 WIB
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida sedang mengamati pemainnya saat melawan PSIS Semarang pada laga pekan ke-20 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (17/1/2022).
LIGAINDONESIABARU.COM
Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida sedang mengamati pemainnya saat melawan PSIS Semarang pada laga pekan ke-20 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (17/1/2022).

BOLANAS.COM - Eduardo Almeida menyatakan rasa heran terkait kritik atas gaya main Arema FC yang terus menang di Liga 1 dengan skor tipis.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, harus meladeni pertanyaan terkait gaya main Singo Edan yang disebut tak elok ditonton.

Terbaru, Arema FC mengalahkan Persela Lamongan dengan skor minimalis 1-0 pada pekan ke-22 Liga 1 2021/22, Selasa (1/2/2022).

Pada laga semalam, Arema FC harus menunggu hingga menit ke-90 untuk mendapatkan gol kemenangan yang dicetak Ridwan Tawainella.

Baca Juga: Aji Santoso Taklukkan Shin Tae-yong, Pemain Persebaya Berkurang di Skuat Timnas Indonesia U-23

Sebelumnya, Eduardo Almeida memang disorot lantaran gaya main pragmatis yang mengedepankan menang tanpa main cantik.

Termasuk laga kontra Persela, Arema FC terhitung memenangi total 10 kemenangan (dari 12) dengan selisih cuma satu gol.

"Ugly win" yang rutin diraih Singo Edan tersebut mengingatkan publik pada Jose Mourinho, yang juga menganut pemahaman sama seperti Eduardo Almeida.

BolaNas.com mengungkap Eduardo Almeida pernah bekerja bareng Jose Mourinho di klub Portugal, Benfica, 22 tahun silam.

Baca Juga: Shin Tae-yong Panggil 29 Pemain untuk Piala AFF U-23, David Maulana dan Brylian Aldama Tak Terpantau?

Gaya main Arema FC memang cenderung membiarkan tim lawan menguasai bola setelah mendapatkan gol.

Almeida tampak mengandalkan kekukuhan lini belakang yang dijaga Sergio Silva dan Bagas Adi Nugroho, serta dilapisi Adilson Maringa di bawah mistar.

Adapun pada laga kontra Persela semalam, Arema FC menjadi pihak yang lebih banyak menguasai bola.

Hal tersebut terjadi lantaran Carlos Fortes dan kawan-kawan tak kunjung mencetak gol.

Ridwan Tawainella merayakan gol yang dicetaknya untuk Arema FC ke gawang Persela Lamongan pada pekan ke-22 Liga 1 2021-2022.
LIGAINDONESIABARU.COM
Ridwan Tawainella merayakan gol yang dicetaknya untuk Arema FC ke gawang Persela Lamongan pada pekan ke-22 Liga 1 2021-2022.

Alhasil, Persela pun dapat membahayakan gawang Teguh Amiruddin (yang masuk menggantikan Adilson) lewat serangan balik.

Lini pertahanan Arema FC bisa mengamankan cleansheet, demikian pula lini depan yang bisa memperoleh gol kemenangan.

Dalam situasi ini, Almeida heran timnya tetap mendapat kritik meski bermain lebih menyerang.

"Yang tidak saya pahami mengapa ketika kami bermain bertahan dan melakukan serangan balik, permainan kami dicap tidak bagus," keluh Almeida (1/2/2022).

Baca Juga: Sandy Walsh dan Jordi Amat Selangkah Lagi Jadi WNI, Nasib Mees Hilgers dan Ragnar Oratmanogen Masih Abu-abu

"Begitu pula saat kami bermain menyerang (seperti laga vs Persela), lalu lawan melakukan counter attack, permainan kami juga dicap tidak bagus," tambahnya.

Bagaimanapun, Arema FC tetap memastikan diri sebagai pemuncak klasemen Liga 1 2021/22 dengan koleksi 47 poin.

Mereka dikuntit oleh Bhayangkara FC yang cuma berselisih satu poin, serta Persib yang menyimpan satu laga dan Persebaya yang bermain malam ini.

Baca Juga: Cuma Empat Hari Terhempas, Vietnam Kembali Masuk 100 Besar FIFA Usai Kalahkan China


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.