Manajemen Persib Tanggapi Isu Tes PCR Tak Akurat dari PT LIB

Nungki Nugroho - Selasa, 8 Februari 2022 | 22:09 WIB
Skuad Persib Bandung pada saat laga melawan Bhayangkara FC pada pertandingan pekan ke-23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar,  Minggu (6/2/2022).
LIGAINDONESIABARU.COM
Skuad Persib Bandung pada saat laga melawan Bhayangkara FC pada pertandingan pekan ke-23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (6/2/2022).

BOLANAS.COM - Manajemen Persib Bandung menanggapi isu ketidakakuratan tes PCR yang disediakan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Persib Bandung menjadi salah satu klub yang terimbas penyebaran Covid-19.

Sesuai hasil tes PCR sebelum pertandingan, sebanyak 27 pemain Persib harus absen dari pertandingan Liga 1 2021-2022 karena terpapar Covid-19.

Hal ini sebagaimana disampaikan dokter tim Persib, Rafi Ghani.

Baca Juga: Angin Segar untuk Timnas U-23 Indonesia, Malaysia U-23 Tak Bawa Skuad Terbaik ke Piala AFF U-23 2022

"Kalau dihitung dari awal sampai akhir 27 orang. Cuma sekarang sudah ada yang negatif. Sekarang lagi nunggu hasil lainnya," tutur Rafi.

Imbasnya, PT LIB menunda satu pertandingan Persib melawan PSM Makassar pada pekan ke-22 Liga 2 2021-2022.

Maung Bandung juga terpaksa menelan kekalahan 0-1 dari Bhayangkara FC karena banyaknya pemain yang absen.

Termasuk pelatih Persib, Robert Rene Alberts, yang absen dari tim karena terpapar Covid-19.

Baca Juga: Respon PT LIB soal Isu Ukuran Gawang di Stadion I Gusti Ngurah Rai Tak Sesuai Regulasi

Berkat kekalahan tersebut, Persib tertahan di peringkat kelima klasemen Liga 1 2021-2022.

Selepas pekan ke-23 muncul kabar ketidakakuratan tes PCR yang disediakan oleh PT LIB.

Ketidakakuratan diduga terjadi pada tes PCR pemain Persebaya Surabaya.

Terdapat perbedaan hasil tes PT LIB dengan tes mandiri yang dilakukan beberapa pemain Persebaya Surabaya di Rumah Sakit Umum Bali Jimbaran.

Baca Juga: Kehilangan Pelatih dan Tujuh Pemain, Persija Pincang Jelang Hadapi Madura United

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono.
Media Officer Persib
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono.

Padahal tes Covid-19 tersebut dilakukan pada hari dan tempat yang sama.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Persib Bandung, Teddy Tjahjono, justru menilai dugaan ketidakakuratan hasil tes yang dilakukan PT LIB adalah asumsi yang tidak tepat.

Menurut Teddy memang tidak ada tes PCR yang sempurna.

"Berkaitan dengan pertanyaan teman-teman media mengenai hasil tes PCR yang dilakukan oleh PT LIB tak akurat, menurut kami, adalah pernyataan yang tidak tepat," ucap Teddy dikutip Bolanas dari Tribun Jabar.

Baca Juga: Dihuni Pemain Berkualitas, Beckham Putra Bicara soal Kans Timnas U-23 Indonesia Juara Piala AFF U-23

"Tidak ada tes PCR yang 100 persen sempurna, karena suatu hasil tes PCR sangat ditentukan oleh sensitivitas dan spesifikasi alat tes, serta waktu pengambilan sampel tes, dan lain-lainnya," ujar Teddy Tjahjono, Selasa (8/2/2022).

Ia mengatakan Persib selalu menghormati seluruh regulasi yang dikeluarkan oleh PT LIB, termasuk dalam mengenai tes PCR bagi semua pemain sebelum bertanding.

"Jika diperlukan tes PCR ulang sebagai bahan perbandingan, asalkan dilakukan dengan koordinasi dan persetujuan PT LIB, hasil tes ulang PCR tersebut pasti bisa dipakai sebagai dasar untuk semua pemain sebelum bertanding," kata Teddy Tjahjono.

Teddy juga sempat melakukan tes PCR ulang kepada beberapa pemain sebagai pembanding hasil tes sebelumnya.

Hal itu dilakukan saat Persib Bandung menghadapi Bhayangkara FC, dengan koordinasi dan persetujuan dari PT LIB.

"Intinya tes PCR ulang itu dilakukan harus ada koordinasi dan persetujuan dari PT LIB seperti yang kami lakukan sembilan jam sebelum pertandingan melawan Bhayangkara FC kemarin," kata Teddy Tjahjono.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.