Pratama Arhan Ketagihan Usai Nyaris Assist & Umpan Kaki Luar, Dapat Review Positif dari Pelatih Tokyo Verdy

Najmul Ula - Jumat, 8 Juli 2022 | 16:13 WIB
Pratama Arhan tampil dalam laga Tochigi SC Vs Tokyo Verdy pada pekan ke-25 J2 League, di Kanseki Stadium Tochigi, pada Rabu (6/7/2022) sore WIB.
YOUTUBE J-LEAGUE INTERNASIONAL
Pratama Arhan tampil dalam laga Tochigi SC Vs Tokyo Verdy pada pekan ke-25 J2 League, di Kanseki Stadium Tochigi, pada Rabu (6/7/2022) sore WIB.

BOLANAS.COM - Pelatih Tokyo Verdy memberi review positif pada debut Pratama Arhan, wonderkid Indonesia nyetel pada 10 menit terakhir.

Pratama Arhan dapat berpuas diri dengan performa pada laga debut di Tokyo Verdy, meskipun harus diakui masih perlu banyak perbaikan.

Pratama Arhan bermain sebagai starter saat Tokyo Verdy bertandang ke Tochigi SC pada laga pekan ke-25 J2 League 2022, Rabu (6/7/2022).

Pelatih Hiroshi Jofuku hanya memberi jatah 45 menit, dengan Pratama Arhan dihukum kartu kuning selama satu babak tersebut.

Baca Juga: Pemain Top Timnas U-19 Tak Pernah Main di Level Klub, Thomas Doll Lagi-lagi 'Lepas Kendali' Kritik Shin Tae-yong & PSSI

Arhan sejatinya tampil gugup dan terlihat belum sepenuhnya menyatu dengan rekan setimnya di kasta kedua Liga Jepang itu.

Hal itu bisa jadi disebabkan keputusan Hiroshi Jofuku memainkan Arhan di luar posisi asli, yaitu sebagai winger kanan.

Diminta bergerak inverted, Arhan tak terbiasa dengan peran itu dan sangat sedikit menyentuh bola.

Dilansir dari J League International, ia cuma mencatatkan 11 sentuhan sepanjang 45 menit bermain.

Baca Juga: Aksi Backheel Berujung Petaka untuk Timnas U-19 Indonesia, Marselino Ferdinan ungkap Penyebab Cederanya

Dari 11 sentuhan tersebut, 10 berupa umpan (hanya 6 umpan sukses) dan sekali berupa blocking.

Namun, publik Indonesia bisa melihat sisi positif Arhan pada 10 menit terakhir di lapangan, atau sesudah menit ke-35.

Eks pemain PSIS Semarang itu sanggup melepas umpan akurat menggunakan kaki luar ke belakang garis pertahanan lawan, serta melepas satu umpan kunci.

Satu umpan "nyaris assist" tersebut disambut rekan setimnya dengan tendangan voli dan menjadi peluang terbaik Tokyo Verdy pada babak pertama.

Hiroshi Jofuku lantas merasa Arhan sudah cukup mencicipi atmosfer Liga Jepang dan tak mau berisiko memberi menit bermain tambahan bagi pemain yang sudah dihukum kartu kuning.

Bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, saat menjalani debut bersama Tokyo Verdy, Rabu (6/7/2022).
Bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, saat menjalani debut bersama Tokyo Verdy, Rabu (6/7/2022).

Usai laga, Jofuku menerangkan Arhan memang tak begitu solid pada permulaan.

"Dia memang seorang pemain bertahan, jadi saya pikir dia cukup kesulitan menempati peran sebagai winger menyerang," ucap Jofuku (6/7/2022).

Namun, Jofuku kemudian girang melihat progres cepat Arhan menjelang turun minum.

Baca Juga: Debut dengan Posisi Baru, Pratama Arhan Tuai Pujian dari Pelatih Tokyo Verdy

"Setelah itu, saya lihat dia mulai menyesuaikan diri pada 10 menit terakhir babak pertama," sanjungnya.

"Mungkin dia tidak punya start bagus saat ini, tetapi saya pikir hal bagus bisa menyatu dengan tim terutama di lini pertahanan."

"Setelah 35 menit di babak pertama, saya pikir dia memberi respons yang baik, saya menantikannya pada laga berikutnya," tandasnya.

Arhan sendiri makin penasaran dengan tantangan berikutnya di Liga Jepang.

"Tugas saya adalah untuk lebih berani," ucap Arhan.

"Dan saya ingin mendapatkan tantangan lebih, serta lebih aktif lagi saat saya sedang menguasai bola," pungkasnya.

Bek kiri timnas Indonesia bisa jadi akan kembali mendapat menit main pada laga berikutnya kontra Omiya Ardija, Minggu (10/7/2022).

Baca Juga: Sehebat Apa Pun Cahya Supriadi, Thomas Doll Tak Mau Geser Andritany Jika PSSI Lanjutkan Model Usang TC Timnas U-19


Editor : Nungki Nugroho
Sumber : Verdy.co.jp
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.