BOLANAS.COM - Muhammad Ferarri dan kawan-kawan dapat bergabung ke klub lebih cepat, sudah ada "ancaman" dari Thomas Doll.

Pemain tim nasional Indonesia U-19 mendapat berkah terselubung dari ketersingkiran di Piala AFF U-19 2022.

Timnas Indonesia U-19 memang baru saja tersisih dengan menyakitkan di fase grup Piala AFF U-19 2022, Minggu (10/7/2022).

Timnas Indonesia U-19 tersisih akibat kalah head-to-head dari dua tim yang sama-sama mengoleksi 11 poin, yaitu Vietnam dan Thailand.

Baca Juga: Siapkan 'Neraka' di Event Selanjutnya, Suporter Indonesia Bisa Balas Dendam pada Vietnam Dua Bulan Lagi

Nasib tersebut memang perlu disesali, tetapi generasi muda pemain timnas Indonesia tetap harus menatap masa depan.

Para penggawa Garuda Muda kini justr mendapat manfaat positif, yaitu terbebaskan dari jadwal neraka Piala AFF U-19.

AFF tampak menyiksa pemain dengan menyusun jadwal bertanding dua hari di fase grup, serta tambahan dua laga di semifinal dan final.

Apabila Indonesia melaju hingga final, itu artinya Hokky Caraka dan kawan-kawan harus bertanding dua kali lagi dalam tempo empat hari.

Baca Juga: Kronologi Laga Kontroversial Vietnam vs Thailand: Seakan Terhenti Usai Skor 1-1, Tujuh Pemain Bergantian Tiduran

Masalahnya, para pemain sudah ditunggu kick off Liga 1 2022/23 yang akan digelar pada 23 Juli.

Jika Indonesia bertanding di final Piala AFF U-19 pada 15 Juli, maka skuat Garuda hanya punya waktu satu pekan untuk recovery dan berlatih bareng klub masing-masing.

Skenario tersebut tak ideal bagi pengembangan pemain muda dan adaptasi sang pemain secara taktikal terhadap tim.

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, menjadi yang paling vokal menyuarakan isu tersebut.

"Pemain-pemain muda ini butuh waktu sampai mereka mengerti bagaimana sesi latihan (dan mempelajari) filosofi)," tutur Doll (8/7/2022).

MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM

Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, sedang memberikan intruksi kepada para pemainnya ketika berlatih di Lapangan Nirwana, Sawangan, Jawa Barat , 7 Juli 2022.

"Jadi tidak bisa langsung bermain ketika baru kembali dari timnas karena mereka tak pernah berlatih bersama kami," tegasnya.

Jadi, tersingkir lebih awal di Piala Presiden dapat memberi kesempatan lebih besar bagi pemain untuk mencuri perhatian pelatih di klub.

Kontingen Persija di timnas U-19 meliputi Muhammad Ferarri, Cahya Supriadi, Raka Cahyana, Alfriyanto Nico, Razzaa Fachrezi, dan Radzky Syahwal.

Baca Juga: Tak Ada yang Mau 'Ngaku', Pembelaan Pelatih Thailand & Vietnam Soal Dugaan Kongkalikong Singkirkan Indonesia

Enam pemain tersebut dapat segera bergabung ke camp Persija dan pada akhirnya bisa dipantau langsung oleh Thomas Doll.

"Jadi, bagaimana mereka bisa mendapatkan kesempatan, jika mereka tak pernah ada bersama tim utama (klub)?" ujar Doll.

"Mereka (PSSI) harus mengubah sesuatu karena persiapan terpenting untuk musim (Liga 1) adalah persiapan musim panas (pramusim)," ucap Doll.

Menit bermain bersama klub dinilai penting lantaran menjadi indikator kesuksesan pemain berkembang menuju kematangan.

Sebagai contoh, Marselino Ferdinan dapat menjadi pemain sehebat sekarang berkat kepercayaan dari Persebaya Surabaya.

Musim lalu, Marselino Ferdinan diberi debut dalam usia 17 tahun 2 hari di Liga 1 2021/22.

Baca Juga: Tim Terbaik Tidak Diloloskan Regulasi, Shin Tae-yong: Saya Tersinggung Vietnam & Thailand Berbuat Seperti Itu