Perlawanan Pihak Jakpro Merespons Klaim PSSI: JIS Dirancang Konsultan Ternama dan Jelas Sesuai Standar FIFA

Najmul Ula - Jumat, 9 September 2022 | 21:33 WIB
Penampakan rumput dalam Jakarta Internasional Stadium (JIS), Papanggo, Jakarta Utara, 13 Maret 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Penampakan rumput dalam Jakarta Internasional Stadium (JIS), Papanggo, Jakarta Utara, 13 Maret 2022.

BOLANAS.COM - Pihak Jakpro merilis bantahan terkait JIS yang disebut PSSI tak layak menggelar laga timnas Indonesia, stadion anyar Jakarta jelas-jelas memenuhi standar FIFA.

PSSI tampak melakukan blunder dengan menyatakan Jakarta International Stadium (JIS) tak layak menggelar laga timnas Indonesia di FIFA Matchday.

PSSI sebelumnya merilis artikel berjudul "JIS Dianggap Belum Memenuhi Kelayakan Infrastruktur" di laman resminya, Jumat (9/9/2022).

PSSI barangkali merasa perlu merilis pernyataan itu lantaran suporter Indonesia geram dengan keputusan memindah laga timnas Indonesia ke Jawa Barat.

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Drama Lima Gol, PSIS Semarang Tekuk Persikabo 1973 Berkat Hattrick Riyan Ardiansyah

"Setelah PSSI melakukan uji kelayakan, JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA Matchday," demikian bunyi pernyataan PSSI.

"Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100% infrastruktur ... jalan akses menuju stadion belum sesuai standar."

"Tim sekelas Persija Jakarta pun lebih memilih stadion di Bekasi."

Di atas adalah beberapa kalimat yang dipilih PSSI untuk menjabarkan ketidaklayakan JIS untuk menghelat laga Indonesia kontra Curacao.

Baca Juga: Respons Brwa Nouri Setelah Graham Potter Latih Chelsea: Saya Sekarang Resmi Jadi Fans The Blues

Pernyataan di atas menuai keheranan netizen, mengingat JIS dalam umurnya yang belia telah menggelar sejumlah event besar.

Turnamen International Youth Championship digulirkan di sana pada April dengan mengundang Barcelona dan Atletico Madrid.

Untuk event dengan jumlah suporter masif, laga pramusim antara Persija Jakarta kontra Chonburi pada Juli bisa dijadikan contoh sukses (terlepas dari insiden pagar rubuh).

Netizen lantas menggeruduk Instagram PSSI dan menghujani lini komentar dengan penolakan mendatangi stadion pengganti.

Belum cukup babak belur dihantam netizen, PSSI kembali mendapat "serangan", kali ini berupa bantahan dari pihak Jakpro selaku pengelola JIS.

Rilis Jakpro terkait penegasan bahwa JIS sudah sesuai standar FIFA (9/9/2022).
BolaNas.com
Rilis Jakpro terkait penegasan bahwa JIS sudah sesuai standar FIFA (9/9/2022).

Pihak Jakpro tak menyinggung institusi PSSI dalam siaran pers yang diterima BolaNas.com, tetapi jelas siaran tersebut ditujukan untuk memberi pencerahan terkait huru-hara hari ini.

"JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional, seperti (merancang) Tottenham Hotspur Stadium," demikian pernyataan Jakpro (9/9/2022).

Terdapat 10 poin yang diuraikan pihak Jakpro untuk membalas klaim keliru PSSI sebelumnya.

Baca Juga: Dion Cools Diputus Kontrak Klub Denmark, Pemain Incaran TMJ Bisa-bisa Singkirkan Jordi Amat dari Line Up JDT

Poin yang "diserang" PSSi soal kantong parkir yang minim, Jakpro menjelaskan bahwa stadion modern harus berkonsep berkelanjutan, yakni terintegrasi dengan sistem transportasi publik.

"Artinya dari aspek perencanaan dan pembangunan, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA," tegas pihak Jakpro di paragraf penutup.

Seakan mengakui kesalahannya sendiri, PSSI mengganti judul artikel di laman resminya menjadi "Infrastruktur JIS masih dalam tahap pendampingan PSSI."

Adapun venue laga timnas Indonesia vs Curacao pada 23 dan 27 September belum ditentukan. 

Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kejar-kejaran 4 Gol, Persita Selalu Bangkit Meski Tertinggal Dua Kali untuk Curi Poin dari Borneo FC


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.