2 Sosok Penting Selamatkan 'Wajah' PSSI dari Sanksi FIFA akibat Tragedi Kanjuruhan

Nungki Nugroho - Minggu, 9 Oktober 2022 | 17:59 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, membahas persiapan turnamen pramusim 2022 bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB).
PSSI.ORG
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, membahas persiapan turnamen pramusim 2022 bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB).

BOLANAS.COM - Dua sosok di bangku pemerintahan berperan penting dalam menyelamatkan PSSI dari sanksi FIFA akibat tragedi Kanjuruhan.

PSSI tengah menjadi sorotan dari banyaknya korban berjatuhan pada tragedi Kanjuruhan.

Ratusan korban meninggal dunia akibat berdesak-desakan dan terkena gas air mata selepas laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022).

Tragedi Kanjuruhan, begitu disebutnya, menjadi peristiwa paling tragis yang pernah terjadi di sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Liga 1 Tak Ada Kejelasan: Luis Milla Liburkan Persib, Thomas Doll Gulirkan Laga Uji Coba Persija Vs Bhayangkara FC

Beberapa pengamat pun meminta PSSI melakukan evaluasi total terhadap seluruh aspek dalam penyelenggaraan kompetisi Liga Indonesia.

Bahkan Presiden RI, Joko Widodo, ikut turun tangan membereskan permasalahan yang menerpa sepak bola Indonesia.

Demi selamat dari hukuman Federasi sepak bola Internasional (FIFA), Presiden Jokowi menelepon langsung Gianni Infantino.

Presiden FIFA yang berasal dari Italia itu merespons positif keluhan Jokowi terkait tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Ketum PSSI Ada di Malang dan Dituntut Mundur, Presiden FAM Tonton Langsung Laga Indonesia Vs Malaysia di Pakansari

Jokowi menjadi sosok paling utama dalam revolusi sepak bola Indonesia bersama FIFA.

Presiden ketujuh RI itu menyebut bahwa FIFA akan melakukan transformasi sepak bola Indonesia.

"FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (07/10/2022).

Jokowi juga memberi kabar gembira untuk PSSI di mana sepak bola Indonesia tak terkena sanksi dari FIFA.

Baca Juga: Pantas Shin Tae-yong Suka Pemain Persija, Rayhan Hannan: Latihan di Jakarta Lebih Berat daripada Brisbane Roar!

Presiden RI, Joko Widodo saat mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Malang didampingi oleh Menpora, Zainudin Amali bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
PSSI
Presiden RI, Joko Widodo saat mengunjungi Stadion Kanjuruhan, Malang didampingi oleh Menpora, Zainudin Amali bersama Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.

"Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," imbuh Jokowi.

Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November untuk berdiskusi dengan pemerintah.

Setelah Jokowi, Erick Thohir menjadi sosok kedua dari pemerintah yang turut andil dalam penyelamatan wajah sepak bola Indonesia di mata dunia.

Menyambut baik surat resmi dari FIFA, Jokowi pun memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk 'sowan' ke FIFA.

Baca Juga: Nguyen Quang Hai Cetak Gol Kontroversial di Perancis, Sayang Harus Ikuti Chanathip Tak Bisa Main di Piala AFF

Eks presiden Inter Milan itu menjelaskan bahwa FIFA memberi alternatif untuk menyelesaikan sepak bola Indonesia.

FIFA juga mengatakan sanksi bukan merupakan pilihan terbaik untuk sepak bola Tanah Air.

"Kalau dilihat dari suratnya yang kemarin sempat ditayangkan oleh Bapak Presiden Jokowi, di situ jelas FIFA memberikan alternatif selain memberikan sanksi."

"Jadi FIFA tidak memberi sanksi, tapi ada 5 poin yang harus dikerjakan secara bersama-sama," jelas Erick Thohir.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino.
TWITTER/@ERICKTHOHIR
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino.

Selama masa transformasi nantinya FIFA akan berkantor di Indonesia.

FIFA mengusung lima poin utama yang akan dibenahi bersama dengan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dan Pemerintah Indonesia:

  1. Membangun standar keamanan stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;
  2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;
  3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;
  4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta
  5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya.

Dari lima poin tersebut, Erick Thohir menyoroti terkait pengaturan jadwal yang akan berurusan pada hak siar Liga Indonesia.

"Mungkin untuk dunia televisi akan teriak-teriak (terkait perubahan jam tayang)," ujar Erick Thohir.

Presiden FIFA dikabarkan akan berkunjung ke Indonesia pada 18 Oktober 2022.

"Tim transformasi yang akan dibentuk itu nanti akan dibicarakan antara Presiden FIFA dan Presiden Jokowi di mana Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada tanggal 18 Oktober," pungkas Erick Thohir.


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.