Jumlah Peserta Grup Tak Merata Buat Indonesia Keok di Klasemen Runner-up, AFC Gagal Ciptakan Kompetisi Adil?

Najmul Ula - Senin, 10 Oktober 2022 | 11:32 WIB
Pemain timnas U-17 Indonesia, Figo Dennis Saputrananto (kiri), sedang menguasai bola dan dijaga ketat pilar timnas U-17 Malaysia bernama Muhammad Anjasmirza (kanan) dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Pemain timnas U-17 Indonesia, Figo Dennis Saputrananto (kiri), sedang menguasai bola dan dijaga ketat pilar timnas U-17 Malaysia bernama Muhammad Anjasmirza (kanan) dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.

BOLANAS.COM - AFC bersalah atas terjadinya jumlah peserta grup berbeda di Kualifikasi Piala Asia U-17, berdampak pada tidak lolosnya Indonesia.

Timnas Indonesia U-17 menjadi korban ketidakadilan jumlah peserta dan kualitas tim di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

Timnas Indonesia U-17 dipastikan tak lolos ke Piala Asia U-17 2023 setelah dibantai Malaysia dengan skor 1-5, Minggu (9/10/2022).

Dengan hasil itu, timnas Indonesia U-17 cuma duduk di posisi runner-up dengan koleksi sembilan poin, dengan Malaysia lolos sebagai juara grup.

Baca Juga: Dibantai Malaysia, Ada 2 Dosa PSSI yang Buat Timnas Indonesia U-17 Gagal Lolos ke Piala Asia U-17 2023

Masalahnya, poin yang dikumpulkan Indonesia berkurang dua pertiganya di klasemen runner-up gara-gara regulasi AFC.

Regulasi AFC menyatakan hasil melawan tim peringkat keempat dan kelima grup tak akan dihitung dalam klasemen runner-up.

Dalam klasemen runner-up, Indonesia berdiri satu strip di bawah batas minimal untuk lolos ke Piala Asia U-17 2023, yaitu peringkat ketujuh.

Adapun enam runner-up terbaik yanng lolos adalah Korea Selatan, China, Afghanistan, India, Thailand, dan Laos.

Baca Juga: Nasib Timnas U-17 Indonesia di Ujung Tanduk usai Dibungkam Malaysia di Laga Terakhir Kualifikasi Piala Asia U-17 2023

Namun, Indonesia, Oman, dan Turkmenistan patut "menggugat" AFC lantaran menciptakan persaingan tak adil dalam perebutan posisi runner-up.

Mundurnya sejumlah tim membuat 10 grup kualifikasi menjadi tak imbang, yaitu terdapat empat grup berisi lima tim, empat grup berisi empat tim, dan dua grup berisi dua tim.

Perbedaan jumlah tersebut membuat kompetisi menjadi tak adil dengan paling tidak dua alasan.

Pertama, tim dalam grup berisi lima tim harus bertanding satu atau dua pertandingan lebih banyak dibanding grup yang berisi tiga tim atau dua tim.

Perbedaan jumlah membuat tim di Grup A-B-C-D harus menghabiskan energi lebih banyak, padahal poin yang akan dihitung hanya dalam dua laga melawan tiga besar di grup.

Skuat timnas U-17 Malaysia (skuad timnas U-17 Malaysia) sedang berfoto bersama jelang laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Skuat timnas U-17 Malaysia (skuad timnas U-17 Malaysia) sedang berfoto bersama jelang laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 9 Oktober 2022.

Dalam kasus Indonesia, tim Garuda harus memerah keringat melawan Guam dan Palestina, meski poin yang akan dihitung cuma laga melawan Malaysia dan UEA.

Tentu saja dalam kasus Indonesia diperburuk keputusan Bima Sakti yang tak merotasi tim, sehingga tim kelelahan saat menghadapi Malaysia dan UEA.

Kedua, perbedaan kualitas tim tiga besar di masing-masing grup Kualifikasi Piala Asia U-17.

Baca Juga: Diberondong 5 Gol Malaysia di Babak Pertama, Timnas U-17 Indonesia Terancam Gagal Lolos Piala Asia U-17 2023

Tersingkirnya tiga runner-up di grup berisi lima tim secara tidak langsung menjelaskan terdapat ketimpangan di tiga besar 10 grup kualifikasi.

Sebagai contoh, dua tim teratas di klasemen runner-up menorehkan produktivitas impresif, yaitu Korea Selatan (+9) dan China (+7).

Produktivitas itu terjelaskan lantaran mereka cuma perlu menghadapi Brunei (Grup J) dan Kamboja (Grup G) sebagai tim peringkat tiga.

Bandingkan dengan Indonesia yang harus menghadapi UEA (Grup B), atau Turkmenistan yang harus menghadapi Yordania (Grup A).

Situasi di atas telah membuat negara yang lolos ke Piala Asia U-17 bisa jadi adalah tim yang lebih buruk dibanding tim yang tersingkir di babak kualifikasi.

Di masa depan, AFC semestinya melakukan drawing ulang peserta grup kualifikasi, agar tak ada perbedaan jomplang seperti edisi kali ini.

Baca Juga: Pemain Jadi Korban, Daftar Kesalahan Bima Sakti yang Berujung Pembantaian Tak Terlupakan dari Malaysia


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.