Iwan Bule Cs Tak Bisa Berkelit Lagi, Pemerintah Nyatakan PSSI Tak Profesional dan Diminta Mundur Serempak

Najmul Ula - Sabtu, 15 Oktober 2022 | 12:06 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sedang memberikan jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, 13 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, sedang memberikan jumpa pers di Hotel Fairmont, Jakarta, 13 Oktober 2022.

BOLANAS.COM - Iwan Bule dan kawan-kawan tak bisa lagi berlindung di balik regulasi, pemerintah menyatakan pengurus PSSI kabur dari tanggung jawab.

PSSI tak bisa berkelit lagi mengenai tanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan, demikian kesimpulan atas temuan TGIPF.

TGIPF pimpinan Mahfud MD telah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo hasil investigasi atas Tragedi Kanjuruhan, Jumat (14/10/2022) kemarin.

Dua pekan setelah Tragedi Kanjuruhan terjadi dengan menewaskan 132 orang, PSSI dinyatakan tak profesional menggelar kompetisi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Ada yang Salah dengan Egy Maulana Vikri, Disisihkan Pelatih Lama dan Tak Dipercaya Pelatih Baru Zlate Moravce

Sebelumnya, terdapat saling lempar tanggung jawab antara stakeholder Liga 1 terakir penyebab terjadinya chaos di Kanjuruhan.

PSSI sendiri berulang kali lepas tangan, dengan menyitir statuta yang menyebut pertandingan Liga 1 merupakan tanggung jawab penuh panitia pelaksana.

Secara khusus, ketua umum PSSI Mochamad Iriawan mendapat tuntutan paling besar untuk mengundurkan diri.

Namun Mochamad Iriawan bersikeras tak mau mundur, dan sempat menantang balik netizen Indonesia dengan menitip salam melalui media.

Baca Juga: Tumbangkan Singapura, Timnas Wanita Indonesia Sukses Tembus 100 Besar Ranking FIFA

Posisi Iwan Bule belakangan diperkuat oleh Shin Tae-yong, yang mengancam akan ikut pergi jika sang ketum terus dipaksa mundur.

Belakangan semua pertahanan Iwan Bule runtuh jika merujuk hasil investigasi TGIPF yang diumumkan Jumat kemarin.

Dalam konferensi pers, Ketua TGIPF yang juga menjabat Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan PSSI tidak profesional.

"Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang ... terjadi karena PSSI dan para pemangku kepentingan liga sepak bola Indonesia tidak profesional, tidak memahami tugas dan peran masing-masing," demikian kesimpulan pertama TGIPF.

Dalam kesimpulan tersebut, dinyatakan pula Iwan Bule dan konco-konconya seharusnya mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Rapat pertama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mencari akar masalah Tragedi Kanjuruhan
Istimewa
Rapat pertama Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk mencari akar masalah Tragedi Kanjuruhan

Dengan kata lain, pihak pemerintah sudah tak lagi percaya pada kapabilitas Iwan Bule dalam memimpin otoritas sepak bola Indonesia.

Jika Iwan Bule beserta anggota Exco tak mau mundur, pemerintah mengancam tak mengeluarkan izin bagi Liga 1 hingga Liga 3.

"Sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral," demikian pernyataan TGIPF.

Baca Juga: Soal Kelanjutan Liga 1, TGIPF Minta PSSI Lakukan Kongres Luar Biasa

"Pemerintah tidak akan memberikan izin pertandingan liga sepak bola profesional di bawah PSSI ... sampai dengan terjadinya perubahan dan kesiapan yang signifikan oleh PSSI."

PSSI diperintahkan menggelar Kongres Luar Biasa dalam waktu dekat untuk menyiapkan pergantian pucuk kepemimpinan.

Pihak PSSI diketahui menggelar rapat mendadak pada Jumat malam, tetapi tak ada keterangan yang didapat usai rapat itu.

Hingga artikel ini ditulis, tak ada jawaban dari PSSI terkait tuntutan pemerintah di atas.

Baca Juga: Tak Ada Tim Sanggup Hentikan Saddil Ramdani, Sabah FC Hadapi JDT di Laga 'Final' Demi Rebut Tiket Piala AFC


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.