PSSI Tak Gubris Pemerintah: Kaesang Pangarep & Persis Solo Paling Lantang Minta KLB, Klub Lain Bungkam

Najmul Ula - Sabtu, 22 Oktober 2022 | 13:04 WIB
Direktur PT Persis Solo Saestu, Kaesang Pangarep (kaca mata), nampak sumringah saat memantau timnya bertanding dalam laga pekan kelima Liga 1 2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, 19 Agustus 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Direktur PT Persis Solo Saestu, Kaesang Pangarep (kaca mata), nampak sumringah saat memantau timnya bertanding dalam laga pekan kelima Liga 1 2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, 19 Agustus 2022.

BOLANAS.COM - PSSI tak menggubris pemerintah, Kaesang Pangarep dan Persis Solo menjadi satu-satunya klub yang mendesak menggelar KLB.

Kaesang Pangarep tampak menjadi satu-satunya sosok yang mendorong perubahan signifikan di tubuh PSSI usai Tragedi Kanjuruhan.

Kaesang Pangarep merupakan putra Presiden Joko Widodo dan sekaligus pemilik Persis Solo, yang telah lama mengajukan diri menjadi calon ketua umum PSSI.

Pasca Tragedi Kanjuruhan, Kaesang Pangarep membawa Persis Solo menjadi klub yang paling lantang bersuara, termasuk mendesak KLB untuk mengganti ketua umum PSSI.

Baca Juga: Performa Anjlok Ronaldo Kwateh: Tahun Lalu Top Scorer Indonesia di TC Turki, Kini Shin Tae-yong Percaya Striker Lain

Sebagai pengingat, PSSI "didakwa" TGIPF sebagai lembaga yang tidak profesional dan tidak memahami tanggung jawab dalam Tragedi Kanjuruhan.

PSSI kemudian menepis rekomendasi TGIPF yang meminta ketua umum Mochamad Iriawan dan seluruh anggota Exco untuk mundur.

Demikian pula, PSSI tak akan melaksanakan rekomendasi TGIPF untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).

Anggota Exco PSSI Ahmad Riyadh (yang kini lebih sering berbicara karena Iriawan semakin menutup diri) menyatakan KLB hanya bisa digelar atas permintaan voter.

Baca Juga: Performa Anjlok Ronaldo Kwateh: Tahun Lalu Top Scorer Indonesia di TC Turki, Kini Shin Tae-yong Percaya Striker Lain

"Kalau yang menyuruh mundur ini voter, maka memenuhi syarat sesuai dengan statuta yang dijalankan," ujar Ahmad Riyadh (20/10/2022).

"Sampai hari ini voter tidak ada yang mengusulkan mundur," tegasnya.

Untuk kalimat terakhir itu, Ahmad Riyadh bisa dikatakan keliru, lantaran terdapat satu klub yang mendesak digelar KLB.

Klub tersebut adalah Persis Solo, yang digawangi Kaesang Pangarep.

Kaesang Pangarep sejak jauh hari mengkritik tindak tanduk PSSI, termasuk saat bermain sepak bola bersama FIFA.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), sedang berfoto bersama dengan Gianni Infantino (kanan) selaku Presiden FIFA di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2022.
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan (kiri), sedang berfoto bersama dengan Gianni Infantino (kanan) selaku Presiden FIFA di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 18 Oktober 2022.

"Alhamdulillah semuanya tersenyum, kami pemilik tim juga hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan ini," tulis Kaesang di Twitter (19/10/2022).

"Gw udah muak," ujar putra presiden itu menggunakan meme.

Mundur lebih lama, Persis Solo menjadi klub pertama yang menuntut pertanggungjawaban dari PSSI terkait Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Sudah Gabung TC Timnas U-20 Indonesia di Turki, Asisten Baru Shin Tae-yong Langsung Dapat Sambutan Hangat

Dalam sikap resmi klub yang dirilis pada 7 Oktober (enam hari setelah hari nahas), Persis mengancam mosi tidak percaya apabila tuntutan pertanggungjawaban tidak dilaksanakan.

Teranyar, Persis Solo menjadi voter pertama yang menyuarakan KLB seperti diperintahkan TGIPF.

"Pak, ijin tolong ajarin kami untuk meminta KLB, maaf kami anak baru di dunia sepak bola," tulis Kaesang di Twitter (20/10/2022).

"Apakah kami perlu kirim surat resmi menggunakan kop surat perusahaan ke PSSI? Tapi aka kami yang cuma 1 voter ini sudah cukup?"

Hingga artikel ini dirilis, tak ada klub lain yang secara terbuka menyatakan sikap serupa.

Baca Juga: Standar Ganda PSSI pada Pemerintah: Manut saat Dibangunkan Training Center, Membangkang kala Diminta Mundur


Editor : Najmul Ula
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.