Lima Klub Liga 1 Rilis Pernyataan Sikap, Cuma Persis & Persebaya yang Tegas Nyatakan PSSI Harus Gelar KLB

Najmul Ula - Selasa, 25 Oktober 2022 | 16:17 WIB
Manajemen Persebaya Surabaya dan Persis Solo saat menggelar pertemuan, Senin (24/10/2022).
INSTAGRAM/@OFFICIALPERSEBAYA
Manajemen Persebaya Surabaya dan Persis Solo saat menggelar pertemuan, Senin (24/10/2022).

BOLANAS.COM - Persis Solo dan Persebaya Surabaya tegas mendesak KLB harus digelar, tiga klub lain memakai "jalur aman" dalam bersikap.

Sebanyak lima klub Liga 1 telah bersuara terkait desakan Kongres Luar Biasa PSSI untuk mereformasi sepak bola Indonesia.

Lima klub Liga 1 tersebut meliputi Persis Solo, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, Arema FC, dan Persija Jakarta.

Di antara lima klub tersebut, hanya Persis Solo dan Persebaya Surabaya yang secara tegas menyatakan hendak meng-KLB-kan PSSI.

Baca Juga: Top Scorer Timnas Indonesia U-20 di Turki - Nama Kejutan Jadi Sumber Gol, Shin Tae-yong Memanen Kerja Keras Klub

Dua pemimpin klub tersebut, Kaesang Pangarep dan Azrul Ananda, diketahui bertemu di Balai Kota Solo pada Senin (24/10/2022).

Dalam pertemuan tersebut, tampak dua klub Perserikatan itu bergandeng tangan untuk menjadi inisiator perubahan di PSSI dan PT LIB.

"Untuk kebaikan sepak bola nasional, Persebaya dan Persis sepakat akan mengajukan dua surat," demikian pernyataan dua klub (24/10/2022).

"Yang pertama untuk diselenggarakannya KLB PSSI, untuk kebaikan sepak bola nasional secara menyeluruh."

Baca Juga: Ini Rupanya Alasan Bernardo Tavares Tolak Lepas Pemain, Duo PSM Jadi Aktor Utama Kemenangan Timnas U-20 di Turki

"Yang kedua adalah mengajukan diselenggarakannya RUPS LB PT Liga Indonesia Baru, untuk membahas kepastian Liga."

Pernyataan di atas terbilang sangat tegas, terutama jika dibandingkan pernyataan tiga klub lain yang sudah bersikap.

Perlu dicatat, hanya lima klub tersebut yang sudah menyatakan sikap mengenai KLB PSSI hingga artikel ini ditulis.

Jika melihat statemen Persija Jakarta, klub ibukota itu memang mendukung "transformasi sepak bola Indonesia."

"Kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang saat ini sedang dilakukan," demikian pernyataan bertanda presiden Mohamad Prapanca (24/10/2022).

Hanya, tak disebutkan kata "KLB PSSI" atau "RUPS LB PT LIB" dalam pernyataan sepanjang tiga paragraf itu.

Senada dengan Arema FC, klub yang paling terdampak Tragedi Kanjuruhan itu mengakui telah kehilangan 135 suporter.

Meski begitu lagi-lagi tak terdapat penyebutan "KLB" dan "RUPS", meskipun dua hal itu yang dirasa paling mendesak untuk mentransformasi sepak bola Indonesia.

Baca Juga: Persis Solo Desak PSSI Segera Gelar KLB, Kaesang Pangarep: Kita Tidak Ada Masalah dengan Ketum, tapi..

Lain hal dengan PSIS Semarang, klub asal Jawa Tengah itu justru "mengingatkan" Persis dan Persebaya bahwa KLB memerlukan suara lebih banyak.

Yoyok Sukawi, CEO PSIS yang juga anggota Exco PSSI, mengingatkan dua klub pengaju KLB bahwa diperlukan 50 persen anggota PSSI untuk mewujudkan rencana itu.

"PSSI menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI," ujar Yoyok Sukawi (24/10/2022).

"Namun harus dilaksanakan sesuai statuta yakni jika ada usulan dari 50% anggota PSSI atau 2/3 dari Delegasi yang mewakili anggota PSSI," jelasnya.

Dengan demikian, tampak diperlukan kesadaran masing-masing klub untuk bersikap tegas mengenai KLB PSSI.

Baca Juga: Punya Prospek Bagus, Pelatih Gillingham FC Ungkap Elkan Baggott Diincar 20 Klub


Editor : Nungki Nugroho
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.